Dokter Terpapar Covid-19, Puskesmas Simpang Kiri di Aceh Tamiang Ditutup
Seorang dokter di Puskesmas Kecamatan Simpang Kiri, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, terpapar Covid-19. Akibatnya, puskesmas itu bakal ditutup sementara.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Seorang dokter di Puskesmas Kecamatan Simpang Kiri, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, terpapar Covid-19. Akibatnya, puskesmas itu bakal ditutup sementara. Puskesmas akan disemprot disinfektan dan pelayanan akan dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain.
Juru bicara penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Senin (29/6/2020), menuturkan, EL (29), dokter di Puskesmas Simpang Kiri, diketahui positif Covid-19 pada Minggu (28/6/2020). Hal itu diketahui lewat uji swab atau usap tenggorokan di laboratorium polymerase chain reaction (PCR) di Aceh Besar.
EL diduga terpapar virus korona baru dari EW (29), perawat di puskesmas itu, yang lebih dulu positif Covid-19. Artinya, di puskesmas itu terjadi transmisi lokal. Sebanyak 77 pegawai puskesmas dan orang yang pernah kontak dengan EW telah diuji usap tenggorokan.
Setelah EL dinyatakan positif, petugas harus menelusuri lagi orang-orang yang pernah kontak erat dengan dia, seperti keluarga inti dan kerabat. Transmisi lokal di Aceh terjadi pada awal Juni dan membuat jumlah kasus Covid-19 melonjak menjadi 79 orang.
Saifullah mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi transmisi yang lebih luas, puskesmas itu harus ditutup selama seminggu. ”Selama Puskesmas Simpang Kiri ditutup, pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat diberikan di puskesmas terdekat,” ujarnya.
Di Aceh Barat, DMF, seorang warga positif Covid-19, telah keluar dari Aceh sebelum hasil laboratorium keluar. DMF, seorang ibu rumah tangga, berdomisili di Depok, Jawa Barat. Namun, seusai Lebaran, dia mudik ke Aceh Barat. Beberapa hari berada di Aceh Barat, dia menjalani pemeriksaan Covid-19. Sebelum hasil laboratorium keluar, dia bersama keluarga telah bertolak ke Depok.
Anggota tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Barat, Irsadi Aristora, menuturkan, pihaknya berusaha menelusuri jejak perjalanan DMF di Aceh Barat untuk memudahkan pemutusan penyebaran Covid-19 di kabupaten itu. Semua anggota keluarga DMF di Aceh Barat telah diuji swab. Namun, hasilnya baru keluar beberapa waktu ke depan.
Semua anggota keluarga DMF di Aceh Barat telah diuji swab. Namun, hasilnya baru keluar beberapa waktu ke depan.
Diduga, DMF menempuh perjalanan dari Aceh Barat ke Banda Aceh menggunakan travel. Namun, petugas kesulitan mencari jejak perjalanan DMF. Penelusuran perjalanan DMF penting untuk mengetahui siapa yang memiliki risiko terpapar Covid-19 saat berada satu mobil dengan DMF.
Sementara itu, setelah menerapkan tatanan normal baru, kasus Covid-19 pertama sekali muncul di Kota Sabang. Seorang warga Sabang, NA (16), diduga terpapar Covid-19 saat berada di luar Sabang. Petugas telah memeriksa sampel perawat dan keluarga NA dan hasilnya negatif.