15 Terminal Dimodernisasi, Sebagian Bakal Dilengkapi Mal dan Hotel
Sebanyak 15 terminal di beberapa daerah akan dimodernisasi. Sejumlah fasilitas, sarana dan prasarana yang akan ditambahkan antara lain adalah mal dan hotel.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 15 terminal di seluruh Indonesia akan dimodernisasi. Ke depan, prasarana transportasi ini tidak hanya memfasilitasi pemberhentian bus dan mobilitas warga, tetapi juga akan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung kegiatan di sektor bisnis, pendidikan, dan rekreasi.
”Tidak hanya melulu sebatas aktivitas bus, lingkup terminal nantinya juga akan dikembangkan dan bisa dilengkapi berbagai fasilitas mulai dari pusat pelatihan keterampilan, mal, hingga hotel,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, di sela-sela acara serah terima pengalihan kewenangan Terminal Tipe A Tidar Magelang kepada pemerintah pusat di Pendopo Pengabdian, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020).
Penambahan kelengkapan sarana dan prasarana seperti mal dan hotel, antara lain, direncanakan akan dilakukan di Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi. Adapun di terminal bus Kota Pekalongan akan dilengkapi pusat kerajinan batik.
Untuk modernisasi terminal ini, lanjut Budi, pemerintah pusat menganggarkan dana APBN sebanyak Rp 320 miliar, dengan alokasi dana per terminal berkisar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar.
Pemerintah juga akan menggandeng investor swasta agar modernisasi terminal berjalan lebih optimal. Dukungan dana dari investor sejauh ini sudah didapatkan untuk pembangunan dan pembenahan di tiga terminal, antara lain Terminal Pekalongan. Dengan begitu, dana untuk pengembangan terminal tersebut bisa mencapai hingga Rp 150 miliar.
Budi mengatakan, saat ini, ada 145 terminal di seluruh Indonesia yang diserahkan untuk dikelola dan dikembangkan di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan. Sejauh ini, sudah 110 terminal diserahkan dan 13 terminal lain masih dalam proses administrasi pengalihan kewenangan.
Khusus menyangkut program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Budi mengatakan, pihaknya juga akan membenahi terminal bus pariwisata di Kecamatan Borobudur. Pembenahan terminal ini nantinya akan dilakukan bersama dengan Badan Otorita Borobudur (BOB).
Terkait program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Kementerian Perhubungan akan membenahi terminal bus pariwisata di Kecamatan Borobudur.
”Tahun ini kami akan mulai melakukan kajian, sehingga tahun depan diharapkan pembenahan Terminal Borobudur bisa segera dilakukan,” ujarnya.
Sejauh ini, berdasarkan pengamatan, hal yang perlu dibenahi adalah penataan kedatangan dan parkir bus pariwisata yang masih dilakukan secara sembarangan. Pedagang yang berjualan di kawasan terminal juga belum ditata secara baik.
Adapun Terminal Tidar di Kota Magelang nantinya juga akan dikelola seoptimal mungkin agar bisa mendukung pariwisata di kawasan Borobudur. ”Kami masih akan melihat dan mengecek potensi-potensi di Kota Magelang. Namun, demi mendukung pariwisata di Borobudur, mungkin terminal ini pun nantinya bisa dilengkapi dengan mal atau hotel,” ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, pihaknya sangat antuasias dengan rencana pengembangan terminal oleh Kementerian Perhubungan. Hal tersebut diyakini akan semakin menghidupkan aktivitas perekonomian warga Kota Magelang.
Terkait Terminal Tidar Magelang, Sigit mengatakan, pelaku UMKM diharapkan diberi akses, kesempatan lebih besar, untuk dapat memamerkan produk-produknya di terminal. ”Produk-produk rakyat lebih baik ditonjolkan dan dipajang di terminal. Namun, UMKM mana dan produk seperti apa nantinya masih perlu dirumuskan bersama,” ujarnya.