Positif Covid-19, Seorang Warga Batam Kabur Saat Dijemput Petugas
Pasien positif Covid-19 yang sehari sebelumnya melarikan diri akhirnya ditemukan dalam kondisi ketakutan dan kelaparan di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (3/7/2020).
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Seorang warga di Batam, Kepulauan Riau, melarikan diri saat dijemput petugas kesehatan setelah dinyatakan positif Covid-19. Setelah kepolisian dilibatkan dalam upaya pencarian, pasien itu akhirnya dapat ditemukan, Jumat (3/7/2020), dalam kondisi ketakutan dan kelaparan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Jumat, mengatakan, pasien berinisial BS (40) itu berdomisili di Kampung Agas, Kecamatan Sekupang. Sebelumnya, ia menjalani tes usap dengan metode reaksi rantai polimerase (PCR) di RS Bhayangkara Batam untuk keperluan kerja.
”Kemarin sore (Kamis sore), hasil tes PCR keluar. Pasien itu positif Covid-19, tetapi sejak kemarin malam nomor teleponnya tidak dapat dihubungi,” kata Didi.
Sesuai protokol yang berlaku, pasien positif Covid-19 seharusnya langsung dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang. Namun, petugas kesehatan tidak berhasil menemukan BS. Alamat yang tertera di KTP pasien itu ternyata tidak sesuai dengan tempat tinggal sebenarnya.
Selanjutnya Didi meminta bantuan kepada kepolisian untuk melacak nomor telepon BS. Dari sana diketahui pasien itu masih berada di Pulau Batam. Maka, pengawasan di pintu keluar pulau lalu diperketat untuk mencegah pasien itu menyeberang ke pulau lain.
Selama kabur dia tidak berani beli makanan ke warung karena takut dilaporkan kepada polisi.
Mengetahui dirinya tengah dicari aparat, BS ketakutan dan menghindari bertemu orang sejak kabur pada Kamis, (2/7/2020). Namun Jumat (3/7/2020) sore ini, ia menyerah dan menelepon kepolisian agar segera dijemput karena merasa ketakutan dan kelelahan.
”Pasien itu memang sudah merencanakan kabur, tetapi masih bingung menentukan pergi ke mana. Saat ditemukan ia dalam kondisi kelaparan. Selama kabur dia tidak berani beli makanan ke warung karena takut dilaporkan kepada polisi,” ujar Didi.
Peristiwa kaburnya pasien positif saat akan dijemput petugas kesehatan ini terjadi di tengah persiapan Batam menuju normal baru. Bahkan, pada Rabu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan segera menelepon Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan agar membuka akses pelancong dari ”Negeri Singa” itu ke sejumlah resor di Batam.
Pelancong dari Singapura direncanakan bisa kembali berwisata di Pulau Batam dan sekitarnya setelah Pemilu Singapura dilaksanakan pada 10 Juli mendatang. Namun, rencana membuka kembali pariwisata itu berpotensi tertunda karena kasus Covid-19 di Batam masih bermunculan dan membentuk kluster-kluster penularan baru.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam menunjukkan, hingga 3 Juli, terdapat 266 pasien positif. Dari jumlah itu, 218 pasien sembuh, 11 pasien meninggal, dan sisanya masih dirawat. Gugus tugas juga mencatat saat ini setidaknya ada 10 kluster penularan di kota tersebut.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam Muhammad Rudi mengatakan, pasien positif Covid-19 bertambah empat orang pada hari ini. Salah satu pasien baru, yaitu nomor 237, diketahui memiliki kaitan dengan kluster penularan tenaga kerja asal China di salah satu pabrik plastik.