Laboratorium Uji ”Swab” di Kalimantan Barat Ditambah
Pengujian ”swab” di Kalimantan Barat selama ini bertumpu pada laboratorium Universitas Tanjungpura dan Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso. Selain itu, ada juga yang dikirim ke Jakarta. Lokasi uji ”swab” akan ditambah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, segera memiliki laboratorium uji usap Covid-19 dalam waktu dekat. Adanya laboratorium penguji itu akan menambah jumlah kemampuan pengujian usap yang selama ini bertumpu pada laboratorium Universitas Tanjungpura, Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso, dan Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh, Senin (6/7/2020), menuturkan, pihaknya telah memesan fasilitas uji usap secara mobile sekitar sebulan lalu, dan kini sedang menunggu pesanan tersebut tiba. Kapasitas mobileswab diperkirakan 500 unit per hari.
Mobileswab diperlukan untuk memperpendek waktu diagnosis agar penanganan pasien Covid-19 bisa lebih dioptimalkan. Keberadaan mobileswab juga bisa membantu kabupaten di sekitar Sintang, yakni Kabupaten Sekadau, Melawi, dan Kapuas Hulu.
”Begitu mobilnya tiba di Sintang dalam seminggu atau dua minggu ke depan, sudah bisa beroperasi. Lokasi penempatan bergantung kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan,” ujar Harysinto.
Selama ini sudah ada 700 hasil usap warga Sintang yang diperiksa laboratorium di Kalbar dan Jakarta. Proses pemeriksaan memakan waktu lima hingga satu minggu. Dengan mobileswab di Sintang, nantinya hasil dari pemeriksaan bisa diketahui lebih cepat.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, Pemerintah Kota Singkawang juga berencana membangun laboratorium pemeriksaan Covid-19. Singkawang nantinya bisa melayani pasien dari sekitarnya, yakni dari Kabupaten Sambas dan Bengkayang.
”Laboratorium juga bisa dibuat di Landak atau di Sanggau. Di Kalbar idealnya ada empat lokasi laboratorium untuk pemeriksaan swab,” ujar Sutarmidji.
Di Kalbar idealnya ada empat lokasi laboratorium untuk pemeriksaan swab.
Selama ini, pemeriksaan PCR di Kalbar dilakukan di Laboratorium Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dengan kapasitas 150 sampel atau 75-100 orang per hari. Kemudian, di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso dengan kapasitas delapan usap. Reagen di kedua lokasi itu masih mencukupi untuk satu bulan.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak Agus Fitriangga menuturkan, tes molekuler (TCM) juga bisa dipergunakan untuk pemeriksaan Covid-19. Namun, jika ada fasilitas mobileswab, tentu sangat membantu.
”Tinggal sumber daya manusianya sudah dilatih atau belum. Jika daerah di perhuluan pusat uji usap ada di Sintang, itu juga sudah bagus. Dengan demikian, akses pengiriman sampel spesimen menjadi lebih dekat daripada ke Pontianak,” ujarnya.
Sementara itu, terkait perkembangan kasus Covid-19, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar hingga Senin (6/7/2020), kasus Covid-19 secara kumulatif mencapai 339 kasus. Sebanyak 300 di antaranya dinyatakan sembuh, 4 orang dirawat, 31 orang diisolasi ketat, dan 4 orang meninggal.
Tes cepat juga terus dilakukan sebagai upaya melacak kasus sehingga bisa cepat ditangani. Berdasarkan data terakhir 1 Juli, sudah dilakukan 87.527 tes cepat di Kalbar. Sebanyak 3.070 di antaranya reaktif.
Jika dilihat dari aspek risiko, dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, empat daerah di antaranya berada di zona orange (risiko sedang). Sementara itu 10 kabupaten di antaranya berapa di zona kuning (risiko rendah).