Karyawan Meninggal Positif Covid-19, Kantor TVRI Sumsel Tutup Seminggu
Seorang karyawan TVRI Sumatera Selatan yang telah meninggal dinyatakan positif Covid-19. Akibatnya, kantor TVRI Sumsel pun ditutup sampai tujuh hari ke depan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS — Seorang karyawan TVRI Sumatera Selatan yang meninggal dinyatakan positif Covid-19. Kantor TVRI Sumsel pun ditutup sampai tujuh hari ke depan.
Juru Bicara Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan, Rabu (15/7/2020), menuturkan, karyawan TVRI yang merupakan seorang perempuan berumur 49 tahun itu telah meninggal pada Sabtu (11/7/2020). Namun, hasil pemeriksaan yang menyatakan positif Covid-19 baru diketahui pada Selasa (14/7/2020).
Sejak dirawat di RS Katolik Charitas Palembang, status karyawati tersebut adalah pasien dalam pengawasan sehingga semua sistem perawatan hingga pemakaman dilakukan dengan standar protokol Covid-19. Pasien dimakamkan di TPU Gandus Hill yang menjadi tempat pemakaman bagi pasien Covid-19 di Palembang.
Yudhi belum bisa memastikan apa penyebab kematian dari pasien tersebut, tetapi kemungkinan besar ada hubungannya dengan masalah pernapasan.
Yudhi mengatakan, sejak karyawan tersebut diketahui terjangkit Covid-19, pihaknya langsung berkoordinasi dengan manajemen TVRI Sumatera Selatan guna mendata siapa saja yang kontak erat dengan karyawan yang terjangkit Covid-19 tersebut.
”Mereka yang berkontak erat (dengan karyawan itu) juga diminta untuk melaporkan diri ke puskesmas di dekat tempat tinggalnya untuk terus dipantau,” ungkap Yudhi.
Mereka yang merasakan sejumlah gejala seperti batuk, flu, dan demam diminta segera melalukan uji cepat atau uji usap tenggorokan. ”Ke-41 puskesmas di Palembang sudah memilki alat yang memadai untuk melakukan pemeriksaan,” ucap Yudhi.
Pantauan Kompas pada Rabu siang, kondisi kantor TVRI Sumsel sepi. Hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir. Kantor tampak dijaga beberapa petugas keamanan. Pintu pagar pun hanya terbuka sedikit.
Kepala Stasiun TVRI Sumatera Selatan Sukirman mengatakan, setelah diketahui adanya kasus Covid-19 di lingkungan kantornya, kegiatan operasional ditutup sementara hingga tujuh hari ke depan. ”Semua karyawan diinstruksikan untuk bekerja dari rumah (WFH) sampai Selasa pekan depan,” ungkap Sukirman.
Selain itu, ujar Sukirman, pihaknya juga menyetop kegiatan produksi yang melibatkan orang luar. Semua karyawan sudah melakukan periksa cepat. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kota Palembang untuk melakukan tes usap tenggorokan pada sebagian karyawan yang pernah kontak erat dengan karyawannya yang positif Covid-19.
Program berita (news) akan terganggu. Program lokal pun akan ditutup dan diganti dengan program nasional. (Sukirman)
Sukirman memastikan dalam melakukan kegiatan operasional, pihaknya selalu berpegang pada protokol kesehatan. ”Terkait kebijakan setelah WFH, baru akan dibuat melihat keadaan ke depan,” ungkap Sukirman.
Oleh karena karyawan diminta untuk bekerja dari rumah, program berita (news) akan terganggu. Program lokal pun akan ditutup dan diganti dengan program nasional. ”Keputusan ini langsung dibawah koordinasi Direktur Utama TVRI Iman Brotoseno,” ucapnya.
Yudhi menambahkan, Selain TVRI, sudah ada beberapa perusahaan yang memiliki kasus Covid-19 di Palembang, yakni PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan sejumlah rumah sakit, seperti RS Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang dan RS Muhammadiyah Palembang.
Adanya kasus Covid-19 di sejumlah instansi, lanjut Yudhi, bukan berarti mereka tidak melaksanakan protokol kesehatan, tetapi bisa jadi, karyawan tersebut tertular saat berada di luar kantor atau penyebab yang lain.
Pakar epidemiologi dari Universitas Sriwijaya, Iche Andriyani Liberty, mengatakan, protokol kesehatan terkait kegiatan di perusahaan sudah diatur di sejumlah peraturan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun, dalam pelaksanaanya memang perlu diawasi. Karena itu, penting dibentuk gugus tugas di tingkat perusahaan untuk memastikan semua kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan.
Hingga Rabu (15/7/2020), jumlah kasus positif di Sumsel 2.784 kasus. Sebanyak 1.492 kasus sudah selesai yang terdiri dari 1.359 orang sembuh dan 133 orang meninggal. Sementara untuk 1.292 kasus lainnya masih aktif. Pasien masih dirawat ataupun menunggu hasil pemeriksaan.