Kasus Positif Wagub Kaltim Jadi Bahan Evaluasi Aktivitas Kepemerintahan
Setelah Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi terkonfirmasi positif Covid-19, pelaksanaan protokol kesehatan pada seluruh aktivitas di kantor Gubernur Kaltim diperketat. Kasus ini menjadi bahan evaluasi.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Setelah Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi terkonfirmasi positif Covid-19, seluruh aktivitas di kantor Gubernur Kaltim diperketat sesuai protokol kesehatan. Kontak erat wagub dites usap, sedangkan aparatur sipil negara di kantor gubernur menjalani tes cepat. Kasus ini menjadi bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan kepemerintahan.
Sebelumnya, Hadi Mulyadi terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (16/7/2020) saat melakukan tes kesehatan rutin di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Saat ini, Hadi melakukan isolasi mandiri di rumahnya karena tidak memiliki gejala klinis Covid-19, seperti batuk, demam, dan pusing.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kaltim M Syafranuddin mengatakan, saat ini semua ruangan di kantor Gubernur Kaltim sudah disemprot disinfektan. Sementara seluruh pekerja dan aparatur sipil negara mengikuti tes cepat. Orang-orang yang melakukan kontak erat dengan Hadi juga menjalani tes usap serta menjalani karantina mandiri hingga hasil uji laboratorium keluar.
”Saat ini kegiatan di kantor gubernur tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan diperketat. ASN tetap bergantian untuk bekerja di rumah sejak April 2020,” kata Syafranuddin ketika dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Ia mengatakan, kasus ini menjadi bahan evaluasi untuk memastikan seluruh tamu dan ASN di kantor Gubernur Kaltim disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menurut pemantauan Syafranuddin, selama ini, Hadi disiplin mengenakan masker dalam berkegiatan.
Namun, ada beberapa tamu yang tanpa sadar melepaskan masker saat berbicara. Hal itu menjadi catatan agar ke depannya, protokol kesehatan tetap dilaksanakan di mana pun. Syafranuddin mengatakan, selama menjalani isolasi mandiri, Hadi masih tetap menjalin komunikasi dan berkoordinasi terkait pemerintahan Kaltim melalui pesan singkat atau panggilan video.
Namun, ada beberapa tamu yang tanpa sadar melepaskan masker saat berbicara. Hal itu menjadi catatan agar ke depannya, protokol kesehatan tetap dilaksanakan di mana pun.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kusasih mengatakan, saat ini, penelusuran kontak erat Wakil Gubernur Kaltim masih dilakukan sesuai standar pelacakan kasus Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Samarinda juga membuat surat edaran untuk para ASN dalam melaksanakan tugas selama pandemi Covid-19.
Penyebabnya, selain terpaparnya Wakil Gubernur Kaltim, telah terjadi juga transmisi lokal di RSUD I A Moeis Samarinda. Hal itu membuat Samarinda, yang sebelumnya masuk kategori zona kuning dengan risiko kenaikan kasus rendah, kini menjadi zona oranye dengan risiko kenaikan kasus sedang.
Hingga pukul 12.00 Wita, total terdapat 123 kasus Covid-19 di Samarinda, dengan rincian 5 orang meninggal, 63 orang sembuh, dan 55 orang dirawat. ”Kami sedang membahas dan mengevaluasi langkah selanjutnya agar Samarinda tidak naik ke zona merah. Ke depan, mitigasi akan dipercepat dengan melibatkan pemerintah kecamatan dan keluarahan untuk pengawasan,” kata Ismet.