Pasar Rapak Balikpapan Ditutup 3 Hari, Pedagang Harus Jalani Tes Usap
Setelah empat pedagang terkonfirmasi positif Covid-19, Pasar Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur, akan ditutup hingga Kamis (23/7/2020). Semua pedagang akan dites usap massal.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Setelah empat pedagang terkonfirmasi positif Covid-19, Pasar Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur, akan ditutup selama tiga hari atau sampai Kamis (23/7/2020). Pasar disterilkan dan 253 pedagang akan menjalani tes usap massal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, dari delapan penambahan kasus baru di Balikpapan pada Senin, 20 Juli, tiga adalah pedagang di Pasar Rapak, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara. Sebelumnya, mereka menjalani tes cepat sebagai pelacakan kontak erat dari pedagang yang juga pasien positif dengan kode BPN313.
Dari hasil tes cepat itu, mereka reaktif dan dilanjutkan tes usap dengan hasil positif Covid-19. ”BPN322, BPN323, dan BPN324 adalah kluster pedagang Pasar Rapak,” kata Andi dalam siaran pers di Kantor Wali Kota Balikpapan.
Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan Letnan Kolonel I Gusti Agung Putu Sujarnawa menyebutkan, mulai malam ini, seluruh sudut pasar akan disemprot disinfektan. ”Besok akan dilakukan tes usap massal bagi pedagang pasar mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita,” ucapnya.
Para pedagang yang terkonfirmasi positif merupakan pedagang di lantai 1. Meski demikian, tiga lantai di area pasar itu akan ditutup total pada hari pertama. Dua hari berikutnya hanya lantai 1 yang ditutup. Tim Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan sudah berkoordinasi dengan pengelola pasar agar 253 pedagang lainnya mengikuti tes usap massal.
Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Balikpapan sejak Maret 2020 berjumlah 324 kasus. Dari jumlah itu, 239 orang dinyatakan sembuh, 78 orang dirawat, dan 7 orang meninggal. Adanya kluster baru ini menambah catatan transmisi lokal di Balikpapan, khususnya di pasar tradisional.
Sebelumnya, terjadi transmisi lokal di Pasar Pandansari, Kelurahan Balikpapan Barat. Terdapat dua pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Tim gugus tugas menggelar tes usap massal dan mendapatkan 247 spesimen. Sebelumnya, terjadi lonjakan kasus dari orang luar Balikpapan saat dibukanya akses penerbangan dan penyeberangan.
Akan tetapi, saat ini, pasien positif yang dirawat didominasi orang Balikpapan. Warga luar Balikpapan yang positif Covid-19 dan dirawat tercatat 16 orang. Sisanya, 62 pasien positif yang dirawat, merupakan warga Balikpapan.
Balikpapan tengah memasuki pelonggaran kegiatan fase kedua. Pemerintah Provinsi Kaltim meminta setiap wilayah dengan kenaikan kasus Covid-19 tinggi untuk mengevaluasi pelonggaran. Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak mengatakan, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit menjadi yang terbanyak sejak kasus pertama muncul pada Maret 2020.
Andi mengatakan, sampai saat ini Kaltim belum memenuhi syarat masuk tahap relaksasi karena nilai tingkat reproduksi efektif (Rt) masih di atas 1. Adapun angka kasus positif Covid-19 masih di atas 5 persen.
Selain transmisi lokal, ia mengatakan, potensi penambahan kasus dari daerah luar juga perlu diantisipasi dan dievaluasi. ”Kami mengimbau kota atau kabupaten yang mengalami peningkatan kasus perlu mengevaluasi pelonggaran kegiatan dengan melihat penambahan kasus. Jika ada yang berbahaya, perlu dihentikan dulu pelonggaran di beberapa tempat,” tutur Andi.