Uskup Agung Medan Membaik, Penelusuran Kontak Terus Dilakukan
Kondisi Uskup Agung Medan Kornelius Sipayung OFM Cap yang dirawat karena positif Covid-19 membaik. Hingga kini, delapan kasus positif ditemukan di Keuskupan Agung Medan. Tes cepat dilakukan terhadap semua kontak erat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kondisi Uskup Agung Medan Kornelius Sipayung OFM Cap yang dirawat karena positif Covid-19 sudah membaik. Penelusuran kontak dilakukan terhadap semua kontak erat. Uskup sempat berkunjung ke Kabupaten Karo, Dairi, dan Pematang Siantar. Hingga kini, hanya delapan kasus positif yang ditemukan yang semuanya tinggal serumah dengan Uskup Agung.
”Kondisi Mgr Sipayung saat ini sudah sangat baik, tetapi masih dirawat di rumah sakit. Hari ini kami menerima video yang menunjukkan Uskup sudah bisa berolahraga dengan gembira,” kata Juru Bicara Keuskupan Agung Medan Pastor Benjamin Purba OFM Cap, Senin (20/7/2020).
Mgr Sipayung dirawat di Rumah Sakit Martha Friska, Medan, sejak Selasa, 14 Juli. Selain Uskup, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Medan Pastor Mikael Manurung, sejumlah pastor lain, suster, dan staf juga terkonfirmasi positif Covid-19. Delapan kasus positif itu tinggal satu rumah di lingkungan Keuskupan Agung Medan.
Benjamin mengatakan, penelusuran kontak kini dilakukan dengan semua kontak erat Mgr Sipayung sejak 1 Juli. Selain di Medan, penelusuran kontak juga dilakukan terhadap kontak erat saat menghadiri serah terima pimpinan Paroki Parongil di Kabupaten Dairi. Sebelum ke Dairi, ia juga singgah dan bertemu dengan pastor di Paroki Berastagi, Kabupaten Karo.
”Mgr Sipayung lalu ke Pematang Siantar untuk menghadiri tahbisan diakon,” ujar Benjamin.
Ia melanjutkan, tes cepat Covid-19 sedang dilakukan terhadap semua pastor, staf, dan umat yang kontak erat dengan delapan kasus positif di Keuskupan Agung Medan sejak 1 Juli. Tes cepat itu dilakukan di Medan, Karo, Dairi, dan Pematang Siantar.
Jika ada yang reaktif tes cepat, dilanjutkan dengan uji reaksi berantai polimerase (PCR). Hingga saat ini, tidak ditemukan kasus positif lainnya di luar delapan kasus di Medan.
Kasus meluas
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, penelusuran kontak di semua kluster kasus positif terus ditingkatkan. ”Penelusuran kontak kini dilakukan dengan lebih masif agar bisa menemukan kasus positif lebih cepat sehingga rantai penularan bisa langsung diputus,” ucapnya.
Menurut Aris, kasus konfirmasi positif Covid-19 masih terus meningkat di Sumut dan kini mencapai 2.952 kasus, bertambah 15 kasus dibanding hari sebelumnya. Ia pun meminta masyarakat agar berperan memutus rantai penularan dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru di setiap aktivitas.
”Kasus positif tanpa gejala kini semakin banyak di Sumut. Meski tidak menimbulkan gejala sakit, bisa menjadi sumber penularan di lingkungannya,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Aris, dirinya meminta agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan. Instansi pemerintahan, perkantoran, dan pelaku usaha juga diminta menyediakan fasilitas yang memadai agar penerapan protokol Covid-19 memungkinkan dilakukan.
Aris menyebutkan, penularan Covid-19 paling besar terjadi di Kota Medan, Deli Serdang, Pematang Siantar, dan Simalungun. Seluruh wilayah Kota Medan pun kini merupakan zona merah penularan Covid-19. Namun, masih banyak tempat publik di Medan yang tidak menerapkan protokol Covid-19.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut Baskami Ginting mengatakan, peningkatan kasus positif Covid-19, antara lain, disebabkan masih minimnya protokol Covid-19 diterapkan di tempat publik.
Kesadaran masyarakat sangat penting agar protokol Covid-19 bisa dilaksanakan dan rantai penularan bisa diputus. ”Kita lihat di pasar tradisional saat ini sangat sedikit orang yang memakai masker dan menjaga jarak. Tempat publik lainnya juga semakin ramai, seperti tidak ada pandemi,” katanya.