Delapan Kabupaten di NTT Kembali ke Zona Hijau Covid-19
Sebanyak delapan kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yang sebelumnya terpapar Covid-19, kembali ke zona hijau. Berbekal pengalaman itu, warga setempat kini menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sebanyak delapan kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yang sebelumnya terpapar Covid-19, kembali ke zona hijau. Berbekal pengalaman itu, mereka tidak ingin terpapar Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Sementara jumlah 18 pasien dari total 137 pasien Covid-19 di 15 kabupaten/kota masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan. Tiga di antara para pasien itu tenaga kesehatan. Kelurahan Liliba, Kupang, deklarasi kelurahan tangguh Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur Dominikus Minggus Mere di Kupang, Rabu (22/7/2020) mengatakan, semestinya ada 15 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19. Namun, delapan kabupaten telah berjuang masuk zona hijau kembali.
”Belajar dari pengalaman sebelumnya, delapan kabupaten ini berjuang menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Masyarakat di setiap desa, kelurahan, dan kecamatan diwajibkan menjalankan protokol kesehatan. Kebiasaan hidup baru dengan protokol kesehatan pun mulai dijalankan warga tanpa beban,” kata Minggus.
Delapan daerah itu, yakni Timor Tengah Selatan sebanyak empat kasus, Rote Ndao dua, Ende 12, Sikka 27, Manggarai satu, Flores Timur tiga, Kabupaten Kupang satu, dan Kabupaten Nagekeo tiga kasus. Semua pasien Covid-19 di delapan kabupaten itu telah sembuh.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, delapan kabupaten ini berjuang menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Masyarakat di setiap desa, kelurahan, dan kecamatan diwajibkan menjalankan protokol kesehatan. Kebiasaan hidup baru mulai dijalankan warga tanpa beban (Minggus)
Ia mengatakan, pasien masih dirawat sebanyak 18 orang dari total 137 pasien, pasien sembuh 118 orang, dan meninggal 1 orang. Jumlah 18 pasien yang dirawat itu, 3 di antaranya tenaga medis. Mereka terpapar Covid-19 saat sedang menjalankan tugas.
Transmisi lokal
Jumlah 18 yang masih dirawat ini terbanyak di Manggarai Barat, yakni enam orang, dari kluster Gowa, Magetan, dan transmisi lokal. Sumba Barat Daya sebanyak 5 orang dari 6 kasus, dari kluster pekerja migran Indonesia.
Juru bicara Komite Kebijakan dan Satgas Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji mengatakan, dua bidan dari Puskesmas Pasir Panjang, Kota Kupang, positif Covid-19 sedang dirawat di RST Wirasakti Kupang. Kedua pasien ini tiga pekan lalu sempat menjalani tes usap di Laboratorium RSUD Yohannes Kupang, tetapi hasilnya negatif.
”Saat itu sekitar 50 tenaga kesehatan termasuk tenaga dokter di puskesmas itu menjalani tes spesimen setelah seorang dokter di puskesmas bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. Akan tetapi, hasil tes spesimen, semuanya negatif. Dokter yang dinyatakan positif pun telah sembuh setelah menjalani perawatan selama delapan hari di RSUD Yohannes Kupang,” kata Ernest.
Setelah pemeriksaan itu, 14 hari kemudian dilakukan pemeriksaan serupa dan hasilnya diumumkan, Senin (20/7/2020), dua di antara puluhan tenaga kesehatan itu positif. Petugas kesehatan lain, yang dinyatakan negatif, bakal menjalani pemeriksaan ulang 14 hari kemudian.
Terhadap dua bidan positif Covid-19 ini, tenaga kesehatan sedang melakukan tracing keberadaan kedua pasien, terutama petugas kesehatan lain di Puskemas Pasir Panjang, anggota keluarga, dan masyarakat sekitar. Selama masa penelusuran masyarakat diimbau bersikap koperatif dan jujur jika sempat kontak fisik dengan kedua bidan tersebut.
Puskesmas Pasir Panjang pun kembali ditutup bagi pelayanan kesehatan warga untuk waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, puskesmas ini pun ditutup selama dua pekan, setelah seorang dokter di puskesmas itu positif Covid-19.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, kepada wartawan di Labuan Bajo, mengatakan, dokter R (48) selama ini bertugas di Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan di Labuan Bajo. Kemungkinan R terpapar dari orang yang masuk-keluar di pelabuhan itu.
”Kami merasa terganggu terkait pelayanan kesehatan di Manggarai Barat karena dokter R memiliki peranan sangat penting dan mendesak. Selama ini, ia benar-benar mengabdi siang dan malam hari, setiap ada kapal motor tiba atau berangkat,” ujarnya. Untuk itu, supaya dokter R bisa beristirahat memulihkan kesehatan dengan aman, ia diberi tempat perawatan khusus di rumah jabatan Sekda Manggarai Barat yang belum pernah ditempati.
Dengan ini, jumlah tenaga kesehatan yang sudah terpapar Covid-19 di NTT sebanyak 5 orang, terdiri dari 2 dokter, 2 bidan, dan 1 perawat. Satu dokter dan satu perawat sudah sembuh, sisa satu dokter dan dua bidan.
Sementara itu, Kelurahan Liliba, Kota Kupang, mendeklarasikan diri sebagai Kelurahan Tangguh Covid-19 tingkat Kota Kupang. Setiap orang yang masuk-keluar kelurahan ini wajib mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan.
Deklarasi kelurahan tangguh Covid-19 ini merupakan pertama di Kota Kupang. Sebelumnya, Desa Mata Air di Kecamatan Kupang Tengah dideklarasikan sebagai desa Tangguh Covid-19.