Rasio kesembuhan dibandingkan dengan jumlah kasus Covid-19 di Sulawesi Utara meningkat selama sepekan terakhir, sedangkan angka kematian pasien menurun.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Rasio kesembuhan dibandingkan dengan jumlah kasus Covid-19 di Sulawesi Utara meningkat selama sepekan terakhir, sedangkan angka kematian pasien menurun. Untuk melacak lebih banyak kasus, Gugus Tugas Covid-19 Sulut telah memulai strategi pengambilan sampel usap secara massal serta meningkatkan kapasitas laboratorium.
Per Jumat (7/8/2020) siang, Sulawesi Utara telah mencatat 2.822 kasus positif Covid-19. Sebanyak 1.487 kasus telah dinyatakan sembuh setelah 30 pasien di Manado, Minahasa, Tomohon, dan Kotamobagu dua kali menerima hasil negatif dari tes usap.
”Artinya, angka kesembuhan Covid-19 di Sulut sekarang 52,6 persen,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel. Tingkat kesembuhan naik dari 48,2 persen pada Kamis (30/7/2020). Saat itu, baru 1.205 dari 2.500 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Peningkatan angka kesembuhan ini beriringan dengan penurunan angka kematian, dari 5,28 pada pekan lalu menjadi 4,89 persen pada pekan ini. Total 138 pasien Covid-19 telah dinyatakan meninggal, meningkat 6 jiwa selama sepekan. Selama sepekan sebelumnya, 23-31 Juli, tercatat 13 pasien Covid-19 meninggal.
Menurut Steaven, angka kesembuhan bisa semakin cepat terdeteksi jika kapasitas pemeriksaan rantai reaksi polimerase (PCR) laboratorium ditingkatkan. Dengan begitu, pasien yang sembuh dapat segera dipulangkan dan rumah sakit dapat menampung pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di ruang isolasi.
Upaya ini telah diwujudkan, Kamis (30/7/2020). Steaven mengatakan, kapasitas laboratorium untuk uji reverse transcription PCR telah meningkat dari kisaran 300-400 sampel usap per hari menjadi 600-750 sampel. Hasil didapat dari tiga laboratorium di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Manado, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Manado, serta RS Umum Pusat Prof dr RD Kandou Manado.
”Kapasitas yang makin besar punya dampak pada pertambahan kasus harian di Sulawesi Utara yang masih terus meningkat. Kamis (30/7/2020), misalnya, Sulut ketambahan 85 kasus positif Covid-19,” kata Steaven.
Jumlah kasus juga sempat melejit pada tiga hari dalam sepekan terakhir, yaitu Jumat (31/7/2020) dengan 80 kasus, Sabtu (1/8/2020) dengan 68 kasus, dan Senin (3/8/2020) dengan 78 kasus. Selama empat minggu terakhir, rata-rata pertambahan kasus dalam satu hari di Sulut adalah 49,8 kasus.
Untuk mendeteksi lebih banyak kasus, Gugus Tugas Covid-19 Sulut telah mulai melaksanakan pengambilan sampel usap secara massal, dimulai dari kalangan pegawai Pemerintah Provinsi Sulut. Steaven mengatakan, kebijakan ini seiring dengan revisi kelima Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 di Indonesia dari Kementerian Kesehatan.
”Kami akan laksanakan tes massal ini di lokasi pusat kerumunan, seperti pasar, mal, terminal, perkantoran, sekolah berasrama, lembaga pemasyarakatan, serta panti asuhan dan panti jompo. Target swab per minggu sebanyak 2.600, setara 1 swab per 1.000 populasi,” katanya.
Hingga Selasa (4/8/2020), sebanyak 24.156 dari 24.643 sampel usap di Sulut telah diperiksa. Sebanyak 4.250 sampel menunjukkan hasil positif. Artinya, rasio sampel positif (positivity rate) di Sulut saat ini 17,59 persen, turun dari kisaran 18 persen pada 22 Juli lalu. Kendati demikian, angka ini masih jauh di atas 5 persen yang direkomendasikan.
Unsrat ternyata dapat membantu untuk (tes) PCR, tinggal didorong sedikit dan bisa dimanfaatkan.
Sebanyak 487 sampel masih menunggu diperiksa pada hari Selasa. Tim surveilans Gugus Tugas Covid-19 Sulut telah mengambil 851 sampel baru selama dua hari terakhir.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey telah berjanji meningkatkan kapasitas tes laboratorium di Sulut hingga 1.500-2.000 sampel per hari. Janji ini akan direalisasikan dengan pendirian laboratorium berstandar keamanan hayati tingkat 2 (BSL-2) di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
”Unsrat ternyata dapat membantu untuk (tes) PCR, tinggal didorong sedikit dan bisa dimanfaatkan. Saya akan bicara dengan jajaran di pemprov, secepatnya kita dorong laboratorium ini agar bisa dimanfaatkan,” kata Olly dalam rapat virtual dengan pihak Unsrat beberapa waktu lalu.
Rektor Unsrat Ellen Joan Kumaat mengatakan, Unsrat telah memiliki laboratorium yang kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk tes PCR dengan kapasitas 300-500 sampel per hari. Ia pun menyatakan kesiapannya untuk membantu.
”Ini akan sangat membantu gugus tugas untuk mengambil tindakan medis. Intinya, kami siap membantu pemda dengan fasilitas yang kami miliki agar penanganan pandemi bisa semakin cepat,” kata Ellen dalam keterangan tertulis.
Di lain pihak, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw kembali mengimbau warga untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Lima bulan dirundung pandemi, masyarakat ia nilai seharusnya sudah mampu menyesuaikan diri untuk menjaga kesehatan. ”Dalam situasi ini, kita harus membiasakan diri. Hidup harus terus bejalan. Intinya, jaga kesehatan sambil terus berikhtiar menjaga semangat bekerja dan sekolah,” katanya.
Kendati begitu, Steven hanya bisa berharap pandemi Covid-19 segera berlalu. Ia mengajak warga untuk terus berharap dan berdoa. ”Mudah-mudahan bencana non-alam ini akan selesai. Kita tidak tahu kapan, tetapi Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang tidak bisa kita lalui,” kata Steven.