KPU Kota Makassar sudah hampir merampungkan coklit data pemilih. Selanjutnya sosialisasi pencalonan akan digelar pekan depan. Protokol kesehatan pun akan diterapkan dengan ketat.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat sosialisasi dan pendaftaran pasangan bakal calon wali kota Makassar guna mencegah penyebaran virus korona baru. Untuk itu perwakilan partai dan tim sukses akan dibatasi.
Komisioner KPU Makassar Divisi Teknis dan Penyelenggara, Gunawan Mashar, mengatakan, pekan depan akan memulai mengundang perwakilan partai ataupun tim pemenangan untuk mengikuti sosialisasi terkait pencalonan.
”Terkait protokol kesehatan, kami mengandung satu per satu dan bergelombang. Sosialisasi hanya dihadiri LO atau perwakilan partai. Untuk pendaftaran nanti, dibatasi hanya ketua dan sekretaris partai serta pasangan calon. Seluruh berkas wajib disterilkan sebelum dibuka. Protokol kesehatan lain, wajib dijalankan,” kata Gunawan.
Sementara itu, hingga Jumat (7/8/2020), proses pencocokan dan penelitian data pemilih sudah hampir rampung. Berdasarkan data KPU Makassar, jumlah yang dicoklit sudah lebih dari 90 persen dari total 1.048.151 formulir data pemilih. Dengan capaian ini, KPU Makassar optimistis proses coklit selesai sebelum batas waktu yang ditetapkan, yakni Sabtu (15/8/2020).
Sejauh ini, pasangan bakal calon wali kota Makassar mengerucut pada empat pasangan. Keempat pasangan tersebut adalah M Ramdhan Pomanto-Fatmawati, Irman Yasin Limpo- Zunnun, Syamsu Rijal-Fadli Ananda, dan Munafri Arifuddin-Rahman Bando.
Sesuai aturan, setiap pasangan bakal calon minimal harus diusung partai dengan jumlah kursi 10 di DPRD Kota Makassar. Adapun jumlah kursi di DPRD Kota Makassar adalah 50. Beberapa pasangan calon sudah mengantongi rekomendasi partai, beberapa masih dalam pemantapan.
Pasangan bakal calon M Ramdhan Pomanto-Fatmawati, misalnya, mengaku sudah mendapatkan rekomendasi Partai Nasdem dan Gerindra dengan total 11 kursi.
”Kami sudah siap mendaftar dan tentu saja akan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh simpatisan sudah kami yakinkan untuk tidak ikut dalam pendaftaran. Hanya yang benar-benar berkepentingan yang akan datang ke KPU,” kata Ramdhan.
Sementara Irman Yasin Limpo yang akan berpasangan dengan Zunnun dan mendapat rekomendasi Partai PAN, Golkar, dan PKS, juga memastikan hanya akan datang bersama petinggi partai.
”Kami sudah memastikan tak akan membawa simpatisan kecuali hanya ketua dan sekretaris partai. Tak ada iring-iringan dan tak akan ada bentuk keramaian lain. Kami juga akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” kata Irman.
Tak ada iring-iringan dan tak akan ada bentuk keramaian lain. Kami juga akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.