Tim Siaran Keliling Covid-19 di Kalteng Ingatkan Warga untuk Disiplin
Angka kasus positif di Kalteng terus bertambah. Pemerintah terus berupaya mendorong kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah pun membentuk tim siaran keliling.
Oleh
DIONISIUS REYNALDDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 1.962 kasus. Sosialisasi dan edukasi terus dilakukan. Pemerintah bersama aparat membentuk tim siaran keliling untuk mengingatkan warga terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat ramai.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng mencatat, pada Jumat (7/8/2020), kasus terkonfirmasi mencapai 1.962 kasus atau naik sebanyak 66 kasus dari hari Kamis (6/8/2020). Adapun jumlah kasus sembuh bertambah 28 kasus menjadi 1.379 kasus.
Kasus meninggal bertambah satu kasus menjadi 96 jiwa. Dengan demikian, angka kematian atau case fatality rate (CFR) Covid-19 di Kalteng sekarang berada di angka 5,1 persen. Saat ini, jumlah pasien yang dirawat di empat rumah sakit rujukan di Kalteng mencapai 487 pasien atau bertambah 28 pasien dari hari sebelumnya.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, Rita Juliawaty, menjelaskan, dari 14 kabupaten/kota di Kalteng, hanya Kabupaten Sukamara yang bertahan dengan zona hijau. Ada dua kabupaten lain yang sebenarnya sudah tidak memiliki kasus, tetapi belum genap 28 hari untuk ditetapkan sebagai zona hijau.
”Kabupaten Sukamara menjadi wilayah satu-satunya di Kalteng yang bisa menerapkan normal baru atau tatanan kehidupan baru,” ungkap Rita dalam paparan dalam konferensi pers.
Kabupaten Sukamara menjadi wilayah satu-satunya di Kalteng yang bisa menerapkan normal baru atau tatanan kehidupan baru. (Rita Juliawaty)
Pemerintah saat ini masih fokus pada penanganan pasien dan juga pemulihan ekonomi. Namun, di sela-sela itu pemerintah juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan.
Di Kota Palangkaraya, dari pantauan Kompas, beberapa tempat seperti taman, pusat perbelanjaan, dan warung kopi mulai ramai dikunjungi warga. Masih ada yang belum menaati protokol kesehatan seperti tanpa masker dan tidak menjaga jarak.
Dari data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga terlihat bahwa Kota Palangkaraya menjadi kota dengan kasus terbanyak, yakni mencapai 710 kasus. Kasus meninggal pun masih yang paling banyak di antara wilayah lainnya, yakni mencapai 47 orang.
Di Kota Palangkaraya, pemerintah membentuk tim siaran keliling (sarling) yang diisi aparat keamanan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sukarelawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalteng, hingga tokoh agama.
Ketua FPRB Siti Maimunah mengungkapkan, pada Jumat pagi, mereka bergerak mengelilingi Kota Palangkaraya untuk memberikan sosialisasi dan mengingatkan masyarakat pada protokol kesehatan. Pagi itu, mereka juga dibantu tokoh agama dari Asosiasi Pendeta Indonesia DPD Provinsi Kalteng.
”Setiap keliling itu ada enam petugas tiap grup. Jadi mereka tak hanya mengingatkan soal protokol kesehatan, tetapi juga bagi masker dan lainnya,” ungkap Siti.
Dalam aspek penanganan, pemerintah juga masih terus mendorong uji usap di banyak tempat. Hingga kini, jumlah spesimen yang diperiksa baru mencapai 7.913 spesimen atau baru 0,29 persen dari total populasi di Kalteng yang mencapai 2,7 juta orang.
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Darliansjah menjelaskan, Pemerintah Provinsi Kalteng saat ini memiliki delapan alat pemeriksaan spesimen usap. Dalam sehari, mereka bisa memeriksa 400 hingga 500 spesimen.
”Pemeriksaan terus dilakukan, tidak berhenti atau dikurangi. Pemerintah provinsi juga terus mendorong pemerintah kabupaten untuk gencar melakukan penapisan setiap saat sehingga penanganan bisa lebih baik,” ungkap Darliansjah.
Darliansjah menambahkan, anggaran penanganan Covid-19 beserta dampaknya di Kalteng mencapai lebih kurang Rp 1,4 triliun. Anggaran itu sudah tersebar di 14 kabupaten/kota dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk penanganan, bantuan sosial, termasuk di dalamnya mempercepat dan memperbanyak uji usap maupun tes masal.
”Kabupaten sudah memiliki kebijakan masing-masing untuk penanganan pasien maupun dampak. Kami tetap memfasilitasi dan memberi bantuan sebisa kami,” kata Darliansjah.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengungkapkan, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kalteng sudah cukup tinggi. Hal itu berkaitan erat dengan kualitas pelayanan di rumah sakit juga edukasi di lapangan.
”Tenaga kesehatan saat ini semakin paham soal penanganan pasien Covid-19. Banyaknya mesin PCR juga mempercepat diagnosis sehingga tindakan pengobatan juga lebih cepat,” kata Suyuti yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.
Suyuti menambahkan, kunci memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ada pada disiplin masyarakat mengenakan masker dan menjaga jarak. ”Saya yakin angka kematian pun bisa turun semakin rendah lagi,” katanya.