Uji Klinis Dimulai Besok, 20 Sukarelawan di Bandung Akan Disuntik Kandidat Vaksin Covid-19
Uji klinis kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac dimulai di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Sejumlah 20 sukarelawan akan disuntik vaksin asal China tersebut pada hari pertama.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Uji klinis kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac dimulai di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Sejumlah 20 sukarelawan akan disuntik vaksin asal China tersebut pada hari pertama.
Proses uji klinis berlangsung selama 6-7 bulan. Jika berjalan lancar, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada kuartal I-2021.
Sejumlah calon sukarelawan diperiksa kesehatannya di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Senin (10/8/2020). Sukarelawan mesti memenuhi sejumlah syarat, di antaranya berusia 18-59 tahun, berdomisili di Kota Bandung, tidak pernah terinfeksi Covid-19, bukan wanita hamil atau berencana hamil selama masa penelitian, dan tidak mempunyai penyakit kronis.
Selain di RSP Unpad, penelitian uji klinis juga akan dilakukan di Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur serta empat puskesmas di Kota Bandung, yaitu Puskesmas Garuda, Sukapakir, Ciumbuleuit, dan Dago. Namun, penyuntikan vaksin di lima lokasi tersebut baru dilakukan, Jumat (14/8).
Dibutuhkan 1.620 sukarelawan dalam uji klinis fase tiga ini. Manajer lapangan uji klinis vaksin Covid-19 Unpad Eddy Fadlyana menyebutkan, hingga Selasa, jumlah pendaftar mencapai 1.020 orang. Pendaftaran dibuka sampai 31 Agustus 2020.
Selama uji klinis, sukarelawan melakukan lima kunjungan penelitian. Setelah diperiksa kesehatannya, sukarelawan mengikuti pengambilan sampel darah dan penyuntikan vaksin Covid-19 atau plasebo.
Proses uji klinis berlangsung selama 6-7 bulan. Jika berjalan lancar, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada kuartal I-2021.
Penyuntikannya dilakukan dua kali dalam selang waktu 14 hari. Selanjutnya sukarelawan melakukan dua kunjungan lagi untuk pengambilan sampel darah kedua dan ketiga.
Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim peneliti. Mereka juga mendapatkan asuransi kesehatan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meninjau kesiapan ruang uji klinis di lantai dua RSP Unpad, Senin. ”Yang terpenting proses uji vaksin perdana besok (Selasa) harus sesuai protokol kesehatan. Besok Presiden (Joko Widodo) yang langsung meninjau,” ujarnya.
Selain ke RSP Unpad, Presiden juga dijadwalkan mengunjungi PT Bio Farma. Joko Widodo akan meninjau fasilitas produksi vaksin di Badan Usaha Milik Negara tersebut.
Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Setiawan mengatakan, ruang uji klinis vaksin di RSP Unpad sudah disterilisasi. Pihaknya juga memastikan kesehatan tim peneliti dan sukarelawan yang telah melakukan tes usap.
”Semuanya negatif (Covid-19). Jadi, kondisi ruangan uji klinis vaksin jauh lebih aman dibandingkan biasanya karena sudah ada penapisan lebih awal,” ujarnya.
Selain di Indonesia, uji klinis juga dilakukan di beberapa negara, di antaranya Brasil, India, Bangladesh, dan Chile. Sebelumnya, ketua tim peneliti uji klinis vaksin Covid-19 Unpad, Prof Kusnandi Rusmil, menyebutkan, uji klinis fase satu dan dua telah dilakukan di China.
Pada fase pertama diujikan kepada 100 orang dewasa. Setelah dinyatakan aman dan mempunyai efek yang bagus bagi kekebalan tubuh manusia, dilanjutkan dengan fase kedua terhadap minimal 400 orang di China.
”Uji klinis fase ketiga harus multisentra pengujian. Oleh sebab itu, tidak hanya dilakukan di China, tetapi di beberapa negara,” ujarnya.
Setiap fase melalui uji keamanan sangat ketat. Hal ini untuk memastikan vaksin tidak menimbulkan efek negatif pada manusia.
”Hasil uji coba fase tiga harus sama di setiap negara. Jika tidak, vaksin ini tidak boleh dipasarkan,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga ikut mendaftar menjadi calon sukarelawan uji klinis kandidat vaksin Covid-19. Namun, ia masih menunggu pengumuman dari tim riset untuk menjalani tes kesehatan.
“Kalau pemimpinnya ikut (uji klinis), rakyat juga yakin semuanya berproses secara ilmiah. Jadi, tidak ada istilah rakyat dikorbankan,” ujarnya, Senin (10/8/2020).
Kamil meminta masyarakat untuk memercayai lembaga kredibel seperti gugus tugas penanganan Covid-19. Selain itu, warga diharapkan tidak terbawa dalam diskusi dan narasi kurang produktif terkait penanggulangan Covid-19.
“Pemerintah memberikan yang terbaik pada masyarakat melalui proses yang ditunggu-tunggu, yaitu dengan adanya vaksin ini,” ujarnya.