Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani meninggal akibat Covid-19 setelah menjalani perawatan intensif selama dua minggu. Penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan saat ini masih harus diwaspadai.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani meninggal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (10/8/2020) dini hari. Nadjmi berpulang pada usia 50 tahun setelah menjalani perawatan intensif selama dua minggu di ruang isolasi RSUD Ulin, Banjarmasin, akibat menderita Covid-19.
Kabar duka tentang meninggalnya Wali Kota Banjarbaru disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru Dedi Sutoyo kepada wartawan melalui pesan Whatsapp pada Senin pagi.
”Innalillahi wainna ilaihi rajiun, telah meninggal dunia Haji Nadjmi Adhani, Wali Kota Banjarbaru pada pukul 02.30 Wita. Semoga beliau diterima Allah SWT dengan sebaik-baik penerimaan,” tulis Dedi.
Dedi juga menginformasikan, jenazah Nadjmi Adhani akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Landasan Ulin, Banjarbaru, sekitar pukul 08.30 Wita. Sebelum dimakamkan di sana, jenazah dishalatkan di RSUD Ulin pada pukul 06.30 Wita.
Jenazah diberangkatkan dari RSUD Ulin menuju Taman Makam Bahagia pada pukul 07.00 Wita. Setiba di lokasi pemakaman, jenazah almarhum akan kembali dishalatkan di depan Taman Makam Bahagia sebelum upacara pemakaman.
”Pemakaman almarhum dilakukan dengan standar protokol Covid-19. Yang bisa mengakses dekat makam dibatasi untuk 20 orang saja,” ujarnya.
Pemakaman almarhum dilakukan dengan standar protokol Covid-19. Yang bisa mengakses dekat makam dibatasi untuk 20 orang saja.
Sebanyak 20 orang itu terdiri dari keluarga almarhum (7 orang), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda (5 orang), Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Bagian Humas dan Protokol (6 orang), serta pembawa acara.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza menuturkan, kondisi kesehatan Nadjmi menurun pada Minggu (9/8/2020) sore. Ia mengalami sesak napas hingga saturasi oksigennya sempat turun ke 40 persen. Padahal, saturasi oksigen normal adalah 95-100 persen.
Nadjmi Adhani sempat menyampaikan kepada publik bahwa ia dan istrinya, Ririen Kartika Rini, terkonfirmasi positif Covid-19 melalui video berdurasi 2 menit lebih 2 detik yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Senin (27/7/2020) siang.
”Hari ini ulun (saya) beserta ibu berdasarkan hasil swab (tes usap) terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk itu, ulun meminta doa untuk kesembuhan kami agar diberi kekuatan, kemudahan dalam berobat, dan juga bisa melewati ini dengan baik,” katanya.
Wali Kota Banjarbaru dan istrinya dirawat di RSUD Ulin sejak Senin (27/7/2020). Keduanya dirujuk ke rumah sakit terbesar di Kalsel tersebut untuk penanganan yang lebih baik. Keduanya sempat dirawat di RSUD Idaman, Banjarbaru, dan masuk rumah sakit tersebut pada Minggu (26/7/2020).
Nadjmi Adhani menjabat sebagai Wali Kota Banjarbaru untuk periode 2016-2021. Ia bersama Wakil Wali Kota Darmawan Jaya Setiawan memimpin Banjarbaru setelah terpilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Banjarbaru pada 2015. Keduanya kembali berpasangan untuk maju pada Pilkada 2020 ini. Namun, Covid-19 membuat Nadjmi Adhani kini tiada. Selamat jalan Pak Wali Kota.