Kepatuhan Protokol Kesehatan Tumbuhkan Optimisme Perbaikan Ekonomi di Jawa Timur
Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur optimistis pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan III-2020 tumbuh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Optimisme muncul karena kepatuhan menjalankan protokol kesehatan makin baik.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Bank Indonesia Jawa Timur optimistis pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2020 tumbuh lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Optimisme muncul karena kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan semakin baik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim, perekonomian pada triwulan II-2020 mengalami kontraksi 5,9 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Penurunan pertumbuhan ekonomi di Jatim bahkan lebih besar daripada nasional sebesar 5,32 persen.
Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah di Surabaya, Kamis (27/8/2020), mengatakan, perekonomian di Jatim mulai menggeliat. Perdagangan di daerah, antardaerah, antarpulau, dan ekspor ke luar negeri kembali marak. Perekonomian Jatim banyak ditopang pengiriman barang dagangan ke luar daerah.
”Kunci utamanya disiplin menjalankan protokol kesehatan agar aktivitas perekonomian aman dari potensi penularan Covid-19,” katanya.
Oleh sebab itu, dia mendorong aparatur pemerintah di Jatim terus memastikan warga disiplin menaati protokol kesehatan. Masyarakat akan merasa aman bertransaksi apabila tempat jual beli menerapkan protokol kesehatan ketat. ”Bantuan sosial kepada sejumlah kelompok masyarakat sangat membantu mempercepat pemulihan ekonomi,” ujar Difi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, hasil evaluasi kepatuhan di beberapa tempat jual beli menunjukkan warga semakin patuh terhadap protokol kesehatan. Di toko, swalayan, dan pusat perbelanjaan, kepatuhan mencapai 88 persen. Sementara di rumah makan, restoran, dan kafe mencapai 81 persen. Adapun di pasar tradisional, kepatuhan menerapkan protokol kesehatan mencapai 94 persen.
”Tim gabungan dari satpol PP, kepolisian, dan TNI tidak henti-hentinya berpatroli agar tempat jual beli tidak menjadi kluster penularan baru,” kata Irvan.
Direktur Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi menuturkan, pengunjung di pusat perbelanjaan sudah meningkat dibandingkan dengan periode awal setelah pembatasan sosial berskala besar. Kini, pengunjung sudah mencapai 50 persen dibandingkan dengan sebelumnya.
Setiap pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan jika ingin masuk pusat perbelanjaan. Jumlah pengunjung dibatasi agar tidak terjadi kepadatan dan tetap bisa menerapkan jaga jarak fisik. ”Kami menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sehingga jika ada yang tidak patuh, petugas keamanan tidak mengizinkan masuk,” ucap Sutandi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, program pemulihan ekonomi telah disiapkan untuk menggairahkan kembali perekonomian masyarakat. Beberapa di antaranya adalah realokasi dan refocusing anggaran melalui program bantuan untuk pasar rakyat. Pihaknya juga akan memfasilitasi ekspor dengan melakukan pertemuan bisnis secara virtual.
”Untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, kami terus memberikan pendampingan dan pelatihan agar mereka bisa berinovasi dan beradaptasi di tengah situasi pandemi,” kata Eri.