Buntut Penembakan Warga, Polda Sulsel Periksa 16 Polisi dan Sita 10 Senpi
Penyelidikan kasus penembakan warga Makassar terus bergulir. Pihak Propam Polda Sulsel telah memeriksa 16 anggota dan menyita 10 senjata api untuk pengecekan dan uji balistik.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Setidaknya 16 polisi diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan terkait kasus penembakan yang menewaskan seorang warga. Sebanyak 10 senjata api milik anggota juga disita untuk kepentingan pengecekan dan uji balistik.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (1/9/2020). Selain anggota polisi, sejumlah warga juga dimintai keterangan terkait peristiwa yang terjadi Minggu (30/8/2020) tersebut.
”Propam Polda sudah turun dan saat ini telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang bertugas saat itu. Sampai saat ini, telah diperiksa 16 anggota terkait prosedur yang mereka laksanakan saat bertugas. Saat ini juga telah dilaksanakan pengamanan terhadap senjata api yang digunakan bertugas saat kejadian tersebut untuk kepentingan pengecekan dan uji balistik,” kata Ibrahim.
Kasus penembakan warga Kelurahan Barukang terjadi pada Minggu (30/8/2020) dini hari di Jalan Bolu. Saat itu, tiga warga terkena tembakan aparat, salah satunya Anjas (22) yang terkena tembakan di bagian kepala dan akhirnya tewas Minggu sore. Dua lainnya adalah Ammar (18) dan Iqbal (23).
Kedua warga yang selamat masih menjalani perawatan akibat luka tembakan di bagian kaki. Ketiganya diduga menjadi korban salah sasaran tembak.
Polisi sejauh ini menyebut peristiwa penembakan ini terjadi akibat pengeroyokan yang dilakukan warga terhadap seorang anggota Polsek Ujung Tanah, yakni Bripka Usman. Saat itu Usman datang ke Jalan Bolu untuk mencari seorang tersangka yang terlibat kasus penganiayaan.
”Memang betul saat itu personel Polsek Ujung Tanah menerima laporan polisi terkait masalah pengeroyokan anggota (polisi) kemudian mencari tersangka pengeroyokan tersebut. Saat melakukan pencarian tersangka, anggota diserang dan dikeroyok oleh kelompok masyarakat yang sedang pesta minuman keras. Karena terdesak akibat diserang dan dikeroyok, terjadi tembakan yang mengakibatkan tiga korban tertembak,” kata Ibrahim.
Karena terdesak akibat diserang dan dikeroyok, terjadi tembakan yang mengakibatkan tiga korban tertembak. (Ibrahim)
Ibrahim menambahkan, pemeriksaan anggota terutama juga untuk mendalami prosedur penembakan. Fakta dan pemeriksaan untuk sementara menunjukkan bahwa korban yang tertembak berada bersama kelompok penyerang yang mengeroyok anggota.
”Saat pemeriksaan kesehatan pada korban, dua di antaranya berada dalam pengaruh narkoba. Tapi semua masih didalami dan kami meminta warga menunggu proses penyelidikan dan tidak terprovokasi terhadap ajakan-ajakan yang mengarah pada gangguan kamtibmas,” kata Ibrahim.
Di lain pihak, terkait dugaan pengeroyokan ini, Nuraini, ketua RW di Kelurahan Barukang, tempat peristiwa penembakan itu terjadi, membantahnya. ”Tidak benar soal itu. Banyak warga yang menjadi saksi dan kami juga punya bukti rekaman CCTV,” katanya.