Feri Kayu Tenggelam di Kutai Timur, Seorang ABK Masih Dicari
Sebuah feri kayu bermuatan tiga mobil dan 11 orang tenggelam di Sungai Gani Mulya, Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Seorang anak buah kapal belum berhasil ditemukan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sebuah feri kayu bermuatan tiga mobil dan 11 orang tenggelam di Sungai Gani Mulya, Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Seorang anak buah kapal (ABK) belum berhasil ditemukan dan masih dicari tim gabungan.
Kepala Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Balikpapan, Melkianus Kotta mengatakan, kecelakan itu terjadi pada Senin (7/9/2020) sekitar pukul 20.00 Wita. Kejadian bermula ketika Kapal Motor Penumpang (KMP) Samboja menyeberangkan penumpang dari Desa Pelawan menuju Dermaga Pelabuhan Gani Mulya, Desa Sempayau.
Di tengah perjalanan, sebuah kapal bermuatan sayur mendahului KMP Samboja. Hal itu memicu munculnya gelombang yang mengarah ke KMP Samboja. Karena gelombang cukup besar, sebagian air masuk ke bagian depan KMP Samboja.
Masuknya air ke bagian depan kapal mengakibatkan kapal oleng dan sulit dikendalikan. Nakhoda kapal sempat berupaya menepikan kapal. Namun, air yang masuk ke kapal terlampau banyak sehingga membuat kapal tenggelam sebelum berhasil menuju tepian sungai.
”Seluruh muatan kapal ikut tenggelam. Adapun sepuluh penumpang berhasil menyelamatkan diri dan beberapa di antaranya diselamatkan pengemudi kapal yang melintas. Seorang anak buah kapal bernama Haidil (17) belum ditemukan hingga pukul 18.00 Wita hari ini,” tutur Melkianus ketika dihubungi, Selasa (8/9/2020).
Nakhoda kapal sempat berupaya menepikan kapal. Namun, air yang masuk ke kapal terlampau banyak sehingga membuat kapal tenggelam sebelum berhasil menuju tepian sungai.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto mengatakan, 10 korban selamat langsung dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Sangkulirang. Setelah diberi pertolongan, didata, dan dimintai keterangan, para korban diantarkan ke rumah masing-masing.
”Seluruh korban dalam keadaan baik. Adapun pencarian korban hilang masih dilakukan tim gabungan Basarnas, kepolisian, TNI, dan warga,” kata Octavianto.
Mobil yang sudah berhasil ditarik ke darat adalah dua mobil bak terbuka bermuatan ikan. Octavianto mengatakan, mobil tersebut bisa langsung dievakuasi karena ada bagian yang muncul ke permukaan air beberapa saat setelah kejadian.
Evakuasi kapal sulit dilakukan dengan cepat pada siang hari karena banyaknya perahu warga yang lalu lalang sehingga kerap memicu gelombang air.
Sementara sebuah mobil bak terbuka bermuatan bahan bangunan belum bisa ditarik ke darat karena langsung tenggelam hingga dasar sungai. Muatan berat membuat mobil itu langsung tenggelam. Oleh karena tim gabungan terbatas, mobil itu belum bisa dievakuasi hingga pukul 19.00 Wita.
Octavianto mengatakan, saat ini, tim dibagi dua untuk melakukan pencarian korban dan sebagian lainnya mengevakuasi KMP Samboja. Bagian belakang kapal sudah bisa diangkat ke permukaan air. Namun, evakuasi kapal sulit dilakukan dengan cepat pada siang hari karena banyaknya perahu warga yang lalu-lalang sehingga kerap memicu gelombang air.
Mulai pukul 19.00 Wita, tim gabungan menyisir lokasi di sekitar kapal tenggelam untuk menghentikan sementara perahu yang melintas. Tim gabungan juga meminta warga yang tidak memakai perlengkapan keamanan untuk pulang dan tidak ikut mencari korban.
Minimnya cahaya dikhawatirkan membahayakan warga yang turut membantu pencarian. KMP Samboja ditargetkan ditarik ke permukaan pada malam hari karena sudah sedikit aktivitas warga di sekitar sungai.
”Sampai pukul 19.00 Wita, kami masih berupaya mengevakuasi kapal agar keesokan hari jalur sungai sudah bisa dilalui warga dengan baik,” kata Octavianto.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Polairud Polda Kaltim Komisaris Teguh Nugraha mengatakan, polisi tengah meminta keterangan korban selamat dan saksi. Polisi mencari tahu apakah kecelakaan itu akibat kelalaian dan kelebihan muatan atau murni kecelakaan.
Selain melakukan penyelidikan, personel Polairud Polda Kaltim juga dikerahkan untuk membantu pencarian korban. ”Polairud Polda Kaltim menurunkan empat personel dan sebuah perahu karet untuk membantu pencarian korban hilang bersama tim gabungan,” ujar Teguh.