Dirawat di Jakarta, Bakal Calon Bupati Purbalingga Minta Maaf
Bakal calon bupati Purbalingga, M Sulhan Fauzi alias Oji, sakit dan dirawat di rumah sakit di Jakarta. Melalui rekaman video, Oji memohon maaf kepada masyarakat di Purbalingga karena tidak bisa berkunjung sosialisasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Bakal calon bupati Purbalingga, Jawa Tengah, M Sulhan Fauzi alias Oji, menderita sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta. Melalui rekaman video yang beredar di grup percakapan digital, dia meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Purbalingga. Meski demikian, belum ada yang memastikan apakah Oji terpapar Covid-19 atau penyakit lain.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Adi Yuwono yang juga ketua tim pemenangan pasangan Oji-Zaini, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, menjawab tidak tahu.
”Saya tidak berani memastikan. Saya tidak tahu persis. Kakak-kakaknya meninggal, ada dua kakaknya (meninggal). Kemarin dan hari ini, tapi akibat Covid-19 atau tidak saya tidak tahu persis. (Oji) posisi di Jakarta dan sedang sakit, tidak tahu (sakit apa),” kata Adi Yuwono, saat dihubungi dari Purwokerto, Selasa (22/9/2020).
Meski demikian, Adi membenarkan bahwa video yang beredar adalah video M Sulhan Fauzi. ”Iya, benar itu dikirim ke saya,” kata Adi.
Menurut Adi, tim tetap menjalankan sosialisasi dan solid. Mereka juga berkomitmen menghindari kerumunan selama masa tahapan pilkada.
Berikut ini adalah pesan M Sulhan Fauzi dalam video berdurasi 4 menit dan 33 detik. ”Bismillah… Halo apa kabar masyarakat Purbalingga, mudah-mudahan panjenengan semua selalu diberikan sehat walafiat. Hari ini tanggal 20 September, malam Senin. Saya Muhammad Sulhan Fauzi ingin menyampaikan kabar yang selama ini mungkin cukup lama kita tidak berkomunikasi. Bahwa malam hari ini adalah malam yang kedelapan saya di Rumah Sakit Mayapada di Jakarta,” tuturnya.
Kronologi ceritanya, lanjut Oji, tanggal 6 September, dirinya dan tim bersama-sama mendaftar ke KPU sebagai salah satu tahapan pilkada. Setelah itu, dirinya bersama-sama ke Rembang (Purbalingga) untuk melakukan deklarasi hingga sore hari.
Selanjutnya, pada Senin hingga Rabu (7-9/9/2020), dirinya memeriksakan kesehatan di salah satu rumah sakit di Klaten. Hasil pemeriksaan kesehatannya baik. Namun, pada Kamis, dirinya merasa tidak enak badan.
”Hari Sabtu, saya memutuskan ke Jakarta dan di Jakarta saya dipaksa untuk menginap di RS Mayapada sampai hari ini. Jadi, sudah delapan hari. Kondisinya saat ini saya sudah membaik dan insya Allah beberapa hari ke depan sudah diperbolehkan pulang,” terangnya.
Oji juga menyampaikan permintaan maaf kepada warga Purbalingga karena sakitnya tersebut, jadwal kunjungan-kunjungan ke daerah menjadi tertunda. ”Banyak sekali WA-SMS-telepon yang masuk tidak bisa saya jawab karena memang kondisi demam yang menyebabkan saya tidak bisa melihat layar monitor dengan sempurna,” ujarnya.
”Sekali lagi saya mohon maaf kepada masyarakat Purbalingga. Mudah-mudahan sakit ini bisa membawa hikmah bagi kita semua dan tolong sampaikan salam saya untuk keluarga panjenengan semua. Terima kasih, Assalamualaikum,” tambah Oji.
Dalam video itu, Oji seorang diri di dalam kamar berdinding kuning. Ia mengenakan selang oksigen yang dipasang di hidung. Berapa kali napasnya terdengar berat. Oji juga sempat memutarkan kamera telepon selulernya memperlihatkan interior kamar dan infus yang masih menempel di tangannya. Meski demikian, dia tidak menjelaskan sakit yang dideritanya.
Ajudan Fauzi, Wifqi, saat ditanya sakit yang diderita Fauzi hanya menyebutkan dia kelelahan. Wifqi menyampaikan, Fauzi masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa diganggu. ”Ya, seperti keterangan video ini. Beliau ngedrop karena kecapekan,” kata Wifqi lewat pesan singkat.
Ketua KPU Purbalingga Eko Setiawan, ketika dikonfirmasi, juga tidak mengetahui sakit yang diderita Fauzi. Eko menyebutkan, ketika mendaftar, pasangan ini sudah menyertakan keterangan negatif Covid-19.
”Sampai hari ini tidak ada informasi terkait situasi itu (tertular Covid-19). Kalau di Klaten, posisi di sana itu sudah negatif, pas mendaftar ke KPU hasilnya negatif. Saya tidak tahu selepas dari Klaten, kan, kami tidak pernah jumpa lagi, termasuk rapat-rapat,” kata Eko.
Menurut Eko, tahapan pilkada Purbalingga tetap berjalan sesuai dengan jadwal. Tahap pengundian nomor urut pasangan calon pada 24 September. Terkait pengundian, lanjutnya, bisa diwakilkan jika bakal pasangan calon ada yang sakit. Dia juga mengingatkan setiap agenda pilkada di KPU tidak memperbolehkan pengerahan massa. Jika ada bakal paslon yang terpapar Covid-19, juga tidak boleh datang ke KPU.
Komisioner KPU Jawa Tengah, Paulus Widyantoro, ketika dihubungi, juga menyampaikan ketidaktahuannya. ”Kami juga tidak ada info terkait sakit apa yang diderita yang bersangkutan. Memang ada info dari KPU Purbalingga ada kabar dari LO (penghubung) bahwa beliau sakit di Jakarta, tapi hanya sebatas itu,” katanya.
Seperti diketahui, pasangan Oji-Zaini maju dalam Pilkada 2020 untuk melawan petahana Tiwi-Dono. Pasangan ini diusung Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
Setelah mendaftarkan diri ke KPU Purbalingga pada Minggu (6/9/2020), pasangan ini menggelar deklarasi di kompleks Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Rembang, Purbalingga. Ratusan orang datang berkerumun menghadiri deklarasi ini.