Kluster penularan Covid-19 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencapai 405 orang. Jumlahnya masih bisa bertambah karena belum seluruh santri menjalani tes usap.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Kluster penularan Covid-19 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencapai 405 orang. Jumlah kasus positif masih bisa bertambah seiring berlanjutnya tes usap tenggorokan dan pelacakan kontak.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pada Selasa (6/10/2020), terdapat penambahan 238 kasus positif di Ponpes Husnul Khotimah. Dengan demikian, total kasus positif mencapai 405 orang. Sebagian besar merupakan santri. Selebihnya, guru dan pegawai setempat.
”Sebanyak 46 orang sudah sembuh dan dipulangkan secara bertahap,” ujar Agus.
Sisanya, 359 orang, masih menjalani karantina di bangunan berlantai tiga di lingkungan pesantren yang terpisah dari asrama. Pihak pesantren dan pemerintah setempat memenuhi kebutuhan makan dan minum pasien, termasuk vitamin penambah imun tubuh.
Temuan kasus positif Covid-19 di Ponpes Husnul Khotimah berawal dari gelombang kedatangan santri, Agustus lalu. Pihak ponpes mewajibkan santri dan guru menjalani tes usap untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Kedatangan santri juga dibagi tiga tahap.
Akan tetapi, kasus Covid-19 merebak di ponpes saat sebagian santri menunjukkan gejala batuk, demam, flu, dan kehilangan indra penciuman, 12-24 September lalu. Tes usap kembali dilakukan. Hasilnya, 46 santri positif Covid-19. Pelacakan masif pun dilakukan hingga mencapai 405 kasus positif.
Ponpes kini tertutup bagi orang luar. Kegiatan belajar-mengajar ditiadakan. Pihak pesantren, Pemkab Kuningan, dan Pemerintah Provinsi Jabar menggelar tes usap massal dengan sasaran 5.000 orang. Selain santri yang berjumlah sekitar 3.600 orang, tes juga menyasar 600 pengajar dan warga sekitar.
Sekitar 2.000 orang sudah dites. Masih sekitar 1.600 orang yang belum.
Agus mengakui, jumlah kasus positif masih mungkin bertambah karena pelacakan dan tes terus berlanjut. ”Sekitar 2.000 orang sudah dites. Masih sekitar 1.600 orang yang belum. Tes sedang dilakukan secara bertahap. Hasil tesnya juga belum semua yang keluar,” katanya.
Lebih dari 1.000 santri telah dipulangkan karena hasil tesnya menunjukkan negatif Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kuningan Susi Lusiyanti mengatakan, pihaknya bersama klinik Ponpes Husnul Khotimah memantau perkembangan santri dan gurunya. Tujuh dokter umum, seorang dokter spesialis anak, dan dokter spesialis paru disiapkan.
Juru bicara Tim Covid-19 Yayasan Husnul Khotimah, H Sanwani, mengatakan, pihaknya telah berupaya mengantisipasi penyebaran Covid-19. Selain menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga membagi kedatangan santri dalam tiga gelombang dan mewajibkan tes usap. ”Kami kerahkan semuanya untuk melindungi santri dari Covid-19,” ucapnya.
Kluster penularan di Ponpes Husnul Khotimah berkontribusi besar terhadap kasus positif di Kuningan yang kini mencapai 674 orang. Sebanyak 12 orang meninggal dan 484 orang menjalani karantina. Adapun 178 orang dinyatakan sembuh.