Kelompok Kriminal Bersenjata Kembali Serang Aparat di Pegunungan Bintang
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang anggota Satgas Pengamanan Perbatasan yang sedang bertugas di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tiga prajurit TNI mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan dari Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (20/10/2020). Tiga prajurit TNI terluka dalam insiden ini.
Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal Izak Pangemanan, saat dimintai konfirmasi, membenarkan adanya insiden tersebut. Izak mengatakan, para pelaku menembaki rombongan Satgas Pamtas Yonif 312/KH ketika sedang dalam perjalanan menggunakan mobil milik pemerintah kabupaten menuju Distrik Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, pukul 09.30 WIT.
Adapun ketiga prajurit yang terluka adalah Prajurit Kepala Hendrik, terluka di telapak kaki kanan; Prajurit Dua Haldan, terluka di kaki kanan; dan Prajurit Dua Gusman, terluka di dada kiri. Ketiganya luka terkena rekoset atau serpihan peluru.
”Kelompok ini menyerang anggota Satgas Pamtas yang sedang dalam perjalanan mengambil logistik di Oksibil. Tiga anggota kami hanya mengalami luka ringan dan dalam kondisi masih sadar,” kata Izak.
Izak menuturkan, tiga anggota Satgas Pamtas yang terluka itu akan dievakuasi ke Jayapura dengan pesawat pada Rabu (21/10/2020). ”Ketiganya akan menjalani perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura, untuk mengecek apakah ada serpihan peluru di tubuh ketiganya,” katanya.
Ia menyatakan, teror kelompok kriminal bersenjata kepada aparat keamanan ini untuk mengganggu upaya pembangunan ekonomi di Pegunungan Bintang. ”Kami tidak akan gentar dan siap menghadapi kelompok kriminal ini. Aksi teror mereka sangat merugikan masyarakat setempat,” katanya.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel (Czi) IGN Suriastawa mengatakan, penembakan dilakukan oleh anggota kelompok Lamek Taplo. Kelompok itu diperkirakan berjumlah sepuluh orang dan menggunakan senjata laras panjang.
Ia pun menegaskan, TNI langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di wilayah sekitar lokasi kejadian untuk segera menangkap para pelaku yang sering menyerang aparat TNI dan Polri di Pegunungan Bintang tersebut.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, menyatakan, pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan terhadap anggota Satgas Pamtas Yonif 312/KH di Serambakon. ”Kami akan terus menyerang aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, yang bertugas di wilayah Pegunungan Bintang. Tujuan kami, agar ada perundingan untuk melepaskan Papua dari Indonesia,” ujar Sebby.
Dari catatan Kompas, kelompok Lamek Taplo terlibat dalam sejumlah aksi teror di Pegunungan Bintang dalam beberapa bulan terakhir, antara lain penyerangan truk pekerja jalan trans-Papua ruas Yahukimo-Pegunungan Bintang pada 2 Maret 2020 di Distrik Oksop. Tiga pekerja mengalami luka dalam insiden ini.
Mereka juga menembaki pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil. Terdapat tujuh lubang di badan pesawat. Namun, tujuh awak pesawat tidak mengalami luka.
Terakhir, kelompok itu menyerang sejumlah anggota TNI AD yang sedang berpatroli di Serambakon pada 29 Maret 2020. Satu anggota TNI, yakni Sersan Dua Irfan Setiawan, mengalami cedera di kaki saat mencoba menghindari tembakan dari atas bukit.