Pengunjung Candi Borobudur Diusulkan Naik Menjadi 6.000 Orang Per Hari
Batasan jumlah pengunjung di Candi Borobudur diusulkan ditambah dari 3.500 orang per hari menjadi 6.000-7.000 orang per hari. Hal ini diajukan karena jumlah pengunjung diprediksi membeludak pada masa libur akhir tahun.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Batasan jumlah pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diusulkan untuk ditambah dari saat ini 3.500 orang menjadi 6.000-7.000 orang per hari. Selain mempertimbangkan tingginya kunjungan wisatawan selama masa libur cuti bersama minggu lalu, usulan ini juga didasari optimisme kunjungan wisatawan akan kembali ramai pada musim liburan akhir tahun.
”Kami akan segera mengajukan usulan ini dan berharap tambahan batasan pengunjung 6.000-7.000 orang per hari bisa segera diterapkan pada November ini,” ujar General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana, Senin (2/11/2020).
Selain ingin mengajukan usulan tambahan kuota, Putu mengatakan, pihaknya pun berencana mengajukan usulan agar jam kunjungan bisa dibuka lebih panjang, sama seperti kondisi normal, mulai pukul 06.00-17.00. Adapun selama pandemi, jam kunjungan dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00.
Libur akhir tahun ini, menurut dia, dinilainya akan tetap menyedot banyak wisatawan karena masa libur cuti bersama minggu lalu saja, jumlah pengunjung sudah membeludak.
Karena minat berkunjung yang tinggi selama libur panjang tersebut, pihaknya pun akhirnya terpaksa menolak pengunjung karena jumlah wisatawan sudah memenuhi batasan kuota.
”Selama lima hari, total jumlah pengunjung yang terpaksa putar balik, tidak bisa masuk karena kuota sudah terpenuhi, mencapai lebih dari 2.000 orang,” ujarnya.
Dalam masa libur cuti bersama tersebut, jumlah pengunjung biasanya sudah memenuhi kuota pada pukul 15.00. Adapun jumlah pengunjung terbanyak yang terpaksa ditolak masuk mencapai hampir 1.000 orang per hari terjadi pada Kamis (29/10/2020).
Dengan animo berkunjung yang tinggi tersebut, maka jumlah pengunjung selama lima hari libur tersebut mencapai 15.724 orang. Angka ini melebihi target yang ditetapkan sebelumnya, sekitar 15.000 pengunjung.
Dengan capaian angka kunjungan ini, maka rata-rata kunjungan per hari pada masa liburan mencapai lebih dari 3.000 orang per hari. Angka ini cukup fantastis karena pada hari-hari biasa sebelumnya, angka kunjungan hanya 500-1.000 orang per hari.
Selasar
Demi menarik minat kunjungan wisatawan, Putu mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) dan meminta agar area kunjugan bisa diperluas hingga ke bagian selasar di lantai dua bangunan Candi Borobudur.
”Banyak pengunjung yang kecewa karena tidak bisa naik ke bangunan candi,” ujarnya.
Ketua Paguyuban Kampung Homestay Ngaran II Borobudur, Muslih, mengatakan, pihaknya juga berharap agar bangunan candi bisa segera dibuka karena hal itu menjadi faktor pemikat yang membuat pengunjung tinggal lebih lama dan menginap di kawasan Borobudur.
”Selama ini, karena tidak kesempatan naik ke candi, maka wisatawan pun hanya singgah sejenak dan setelah itu langsung pulang,” ujarnya.
Biasanya homestay banyak dituju, menjadi sasaran tempat menginap bagi para wisatawan yang datang mendekati jam tutup candi. Mereka biasanya kemudian memutuskan menginap dengan harapan bisa datang berkunjung dan berjalan-jalan lebih lama keesokan harinya.
Kepala BKB Wiwit Kasiyati mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pengunjung pada masa libur sekolah dan masa liburan akhir tahun, pihaknya berencana untuk membuka kunjungan hingga ke bagian selasar. Terkait hal itu, pihaknya saat ini masih menghitung batasan jumlah yang di bagian bangunan tersebut. Batasan jumlah tersebut, menurut dia, perlu ditetapkan agar antarpengunjung tetap bisa menjaga jarak aman satu sama lain.