Penularan Tak Terkendali, Tempat Wisata di Banyumas Ditutup
Kasus Covid-19 di Kabupaten Banyumas terus melonjak. Pemerintah setempat akan menutup kembali tempat wisata dan menggencarkan razia penggunaan masker.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Penularan Covid-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, semakin tidak terkendali. Pemerintah daerah akan menutup kembali tempat-tempat wisata dan menghentikan uji coba tatap muka di sekolah-sekolah guna menekan penularan.
”Saya harus informasikan per tanggal 23 November 2020, status Covid-19 di Banyumas, mohon maaf, harus saya sampaikan, sudah tidak terkendali. Kondisinya sudah tidak terkendali. Namun, kami berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikannya,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein lewat akun media sosialnya, Senin (23/11/2020).
Husein mengatakan, tambahan kasus positif Covid-19 rata-rata 25 orang per hari. Sepanjang November ini terdapat tambahan 554 kasus positif baru. Ia menambahkan, pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada November sebanyak 21 orang.
”Dalam tiga hari terakhir, rata-rata tiga orang meninggal dunia per hari. Oleh karena itu, Pemkab Banyumas harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan ini,” ungkapnya.
Husein menginstruksikan, acara hajatan sudah tidak diperkenankan lagi, tetapi akad nikah diperbolehkan dengan jumlah tamu terbatas maksimal 20 orang. Adapun tempat-tempat pariwisata akan ditutup kembali.
”Kerumunan-kerumunan secara masif akan kami tindak tegas. Uji coba belajar tatap muka juga dihentikan. Operasi-operasi masker, kerumunan, akan dilakukan per hari dan kami akan sangat tegas,” katanya.
Menurut Husein, masyarakat tetap bisa bekerja mencari nafkah, tetapi harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. ”Kami mohon harus sangat disiplin untuk patuhi protokol, terutama memakai masker, cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan. Jaga jarak. Mohon dapat diperhatikan,” katanya.
Berdasarkan data, hingga kini di Banyumas terdapat 1.225 orang positif Covid-19. Sebanyak 807 orang sembuh, 39 orang meninggal dunia, dan 379 orang dalam perawatan.
Dari Kebumen dilaporkan, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kebumen Eko Purwanto menyampaikan, hingga Minggu (22/11/2020), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah tersebut tercatat 2.132 orang. ”Dari sejumlah kasus terkonfirmasi, dirawat 162 orang, menjalani isolasi 573 orang, dirujuk 4 orang, meninggal dunia 62 orang, dan sembuh 1.331 orang,” kata Eko dalam siaran pers yang diterima Senin.
Berdasarkan peta zonasi, Kabupaten Kebumen masuk dalam zona merah dengan empat kecamatan masuk dalam zona merah, yaitu Kecamatan Adimulyo, Karanganyar, Ambal, dan Mirit. Kecamatan Rowokele satu-satunya kecamatan di Kebumen yang masuk zona hijau. Sementara desa yang masuk zona merah yaitu Desa Sempor, Wonorejo, Karanganyar, Meles, Grogolbeningsari, Entak, Pekunden, Karangsari, Tersobo, Patukrejomulyo, dan Lembupurwo.