Ratusan Santri Positif, Kluster Ponpes di Banyumas Kembali Bertambah
Kluster Covid-19 di pondok pesantren di Banyumas kembali bertambah. Secara umum, para santri adalah orang tanpa gejala. Mereka diisolasi di fasilitas ponpes.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Ratusan santri pondok pesantren di Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Secara umum, mereka dalam kondisi tidak bergejala dan sudah menjalani isolasi. Masyarakat diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan laju penularan Covid-19.
”Mereka karantina di pondok (pesantren) saja, sudah dikondisikan,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Banyumas, Jumat (27/11/2020).
Husein menyampaikan, ada 177 orang santri terkonfirmasi positif di pondok pesantren di Desa Beji. Mereka, antara lain, berasal dari Banyumas 96 orang, 20 orang berasal dari Kebumen, 18 orang dari Purbalingga, 17 orang dari Cilacap, dan sisanya dari Brebes, Pemalang, Rembang, Tegal, Kudus, Jawa Barat, DKI Jakarta, serta luar Jawa.
Meski demikian, Juru Bicara Forum Komunikasi Pondok Pesantren Banyumas Enjang Burhanudin Yusuf menyampaikan, setelah dicek ulang, jumlah santri yang positif Covid-19 di pondok pesantren itu ada 176 orang. ”Ada nama yang dobel sehingga jumlahnya bukan 177, melainkan 176 orang,” tuturnya.
Menurut Enjang, pihaknya mendapat laporan adanya santri bergejala anosmia atau kehilangan indera penciuman pada 16 November 2020. Terdapat 81 santri putri yang bergejala. Selanjutnya, setelah dilakukan penapisan oleh tim gugus tugas kecamatan, didapati 95 santri bergejala.
”Kami berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Namun, karena pada 17 November salah satu pengasuh pondok pesantren meninggal, maka tes swab dilakukan pada 18 November kepada seluruh santri sebanyak 427 orang,” ujarnya.
Enjang menyampaikan, dari 176 santri yang terkonfirmasi positif, 18 orang adalah santri putra. Adapun lainnya adalah santri putri. Awalnya, menurut Enjang, pihaknya berkoordinasi dengan wakil bupati bahwa para santri akan dikarantina di Pondok Slamet. Namun, karena angka kasus Covid-19 di Banyumas terus naik, para santri akhirnya diisolasi di pondok pesantren, yaitu di sekolah yang tidak menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Enjang menyebutkan, para santri dalam kondisi sehat dan tidak mengkhawatirkan. ”Ini yang perlu diedukasi kepada masyarakat bahwa jangan terlalu paranoid Covid-19 itu berbahaya. Tidak seberbahaya yang dibayangkan kalau penyakit itu menyerang pada orang yang tidak komorbid (penyakit penyerta) atau sepuh (lansia),” katanya.
Menurut Enjang, dari pengalaman sebelumnya, para santri yang terkonfirmasi positif rata-rata adalah orang tanpa gejala (OTG). Jika ada gejala flu atau batuk, biasanya tidak lama. ”Kami juga berkoordinasi dengan tim gugus tugas masing-masing pondok pesantren untuk ketat menjalankan protokol kesehatan,” ujarpnya.
Di Banyumas, berdasarkan data terkini, tercatat 1.376 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 42 orang meninggal, 497 orang masih dirawat dan menjalani isolasi, serta 828 orang sembuh. Sebelumnya diberitakan Kompas.id. 16 Oktober 2020, di Banyumas terdapat tiga pondok pesantren yang penghuninya terpapar Covid-19. Satu pondok berada di Kecamatan Sumbang dan dua pondok berada di Kecamatan Purwokerto Utara. Total dari kluster pondok ini ada 415 orang positif Covid-19.
Tenaga kesehatan
Dari Purbalingga dilaporkan, sebanyak 25 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Goeteng Tarunadibrata, Purbalingga, terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah itu, 24 orang termasuk OTG.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata Sulistya Rini Candra Dewi menyampaikan, para tenaga medis itu terdiri dari 3 dokter, 16 perawat, serta 6 lainnya adalah ahli gizi, petugas kebersihan, dan sopir di rumah sakit.
”Berdasarkan hasil tracing, penularan tenaga kesehatan ini justru berasal dari luar, bukan tertular dari rumah sakit. Karena kebetulan, ada sejumlah perawat yang tertular oleh suaminya yang bekerja di lain tempat,” kata Rini seperti dikutip dari siaran pers.