DPRD Dorong Peningkatan Kapasitas Layanan Tes Covid-19 di Lampung
Jelang pemilihan kepala daerah serentak di delapan kabupaten atau kota di Lampung, penambahan kasus Covid-19 di Lampung semakin melonjak.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Jelang pemilihan kepala daerah serentak di delapan kabupaten atau kota di Lampung, penambahan kasus Covid-19 di Lampung semakin melonjak. DPRD Lampung mendorong agar pemerintah daerah meningkatkan kapasitas layanan tes swab untuk memutus rantai penularan virus SARS-CoV-2.
Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo mengatakan, keterbatasan mesin Polimerase Chain Reaction (PCR) membuat pelayanan swab di Lampung masih lamban. Kondisi itu dikhawatirkan memicu penularan Covid-19 karena penelusuran kasus menjadi lebih lama.
“Spesimen menumpuk di laboratorium karena kapasitas mesin tidak mencukupi,” kata Deni saat dihubungi Senin, (30/11/2020).
Menurut dia, kurangnya mesin PCR membuat pengujian swab memerlukan waktu hingga 6-10 hari. Kondisi itu tentu berpengaruh pada penelusuran kasus terhadap orang tanpa gejala yang terpapar Covid-19. Orang tanpa gejala yang terpapar virus SARS-CoV-2 juga dikhawatirkan tetap beraktivitas dan bertemu orang lain sehingga menularkan virus.
Saat ini, uji PCR di Lampung dilakukan di sarana pelayanan rujukan, yakni Laboratorium Kesehatan Daerah Lampung, RSUD Abdul Moeloek, Balai Besar POM Lampung, dan Balai Laboratorium Veteriner. Selain itu, pengujian Covid-19 juga dilakukan dengan 3 mesin tes cepat molekuler (TCM) di RSUD Pingsewu, RSUD Ahmad Yani, dan RSUD Menggala.
Untuk itu, pemerintah perlu menambah jumlah mesin PCR agar kapasitas tes swab bisa meningkat. Dengan begitu, layanan penelurusan kontak dan pengobatan pada pasien Covid-19 juga bisa lebih cepat.
Dia menambahkan, pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2020 juga dikhawatirkan memicu kerumunan dan meningkatkan penularan Covid-19. Libur panjang akhir tahun juga berpotensi membuat kasus Covid-19 melonjak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung, pada Senin, (30/11/2020), ada 145 kasus baru Covid-19 di Lampung. Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Lampung sebanyak 3.918 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 182 orang meninggal akibat Covid-19.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Lampung Leni Yurina mengatakan, spesimen yang masuk ke laboratorium sudah melebihi kapasitas uji. Setiap hari, rata-rata sampel yang terima oleh petugas sekitar 200 sampel per hari. Padahal, kapasitas uji satu PCR di laboratorium itu sekitar 100-150 sampel per hari.
Spesimen yang masuk ke laboratorium sudah melebihi kapasitas uji. (Leni Yurina)
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana mengatakan, Lampung akan menerima tiga mesin PCR tambahan, yakni satu mobile PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan satu mesin PCR dari Kementerian Pertahanan yang akan dioperasikan di RS DKT. Selain itu, Kabupaten Tanggamus juga akan akan mendapat mobile PCR untuk agar dapat menjangkau wilayah pelosok.
Selain keterbatasan kapasitas mesin PCR, kendala lain tes PCR adalah keterbatasan jumlah petugas yang melakukan pemeriksaan sampel di laboratorium. Sebagian petugas juga terpapar Covid-19 sehingga menggangu proses pemeriksaan PCR.
Selain itu, tiga rumah sakit yang melakukan pemeriksaan sampel dengan TCM juga mengalami kendala karena habisnya catrige sehingga tidak dapat melakukan pemeriksaan. Akhirnya, sampel di tiga rumah sakit dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah Lampung yang pada akhirnya membuatnya kelebihan beban.
Dia menambahkan, penolakan dari keluarga pasien juga menghambat penanganan Covid-19. Selama ini, petugas sudah berupaya melakukan pendakatan secera pribadi dan melibatkan tokoh masyarakat setempat untuk membujuk agar keluarga pasien Covid-19 bersedia dites.