Datangi Pasien Covid-19 hingga Lomba Swafoto Efektif Menggaet Pemilih
Angka partisipasi pemilih pilkada di wilayah pantura barat Jateng terdongkrak karena petugas menghampiri pemilih yang sedang isolasi mandiri. Sosialisasi dan lomba di TPS juga meningkatkan minat warga untuk memilih.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Pandemi Covid-19 diprediksi menurunkan tingkat partisipasi pemilih dalam gelaran Pilkada 2020. Di wilayah pesisir pantai utara bagian barat Jawa Tengah, sejumlah upaya, seperti mendatangi pasien positif Covid-19 dan menggelar lomba swafoto, efektif mendongkrak jumlah pemilih.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang, angka partisipasi pemilih pemilih pada Pilkada 2020 berkisar 60-70 persen. Angka itu belum mencapai target partisipasi pemilih yang ditetapkan KPU, yakni 77,5 persen.
Kendati tak mencapai target, angka partisipasi pemilih pilkada 2020 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pemilih pada Pilkada 2015 dan 2010. Pada Pilkada 2015 angka partisipasi pemilih 59 persen. Adapun pada Pilkada 2010 sebesar 56 persen.
”Kalau dari target partisipasi pemilih yang ditentukan KPU, kami masih kurang jauh. Namun, paling tidak sudah lebih baik dibandingkan dengan angka partisipasi pemilih pada pilkada-pilkada sebelumnya,” kata anggota KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi dan Sumber Daya Manusia, Agus Setiyanto, Kamis (10/12/2020).
Agus menuturkan, angka partisipasi pemilih di Pemalang tidak bisa melampaui target KPU karena sebagian pemilih masih berada di perantauan. Dari 1.106.017 pemilih, 18 persen di antaranya masih berada di perantauan untuk bekerja atau belajar.
Untuk mencapai angka partisipasi pemilih 60-70 persen, sejumlah upaya telah dilakukan KPU Pemalang. Upaya tersebut mulai dari sosialisasi melalui berbagai platform hingga mendatangi pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi, baik mandiri maupun di rumah sakit.
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Bojongbata, Kecamatan Pemalang, misalnya, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mendatangi pasien yang sedang dirawat. Kebetulan TPS tersebut berada di kompleks RSUD dr M Ashari.
”Pemilih tidak boleh kehilangan hak pilihnya. Untuk itu, kami upayakan untuk mendatangi pasien, termasuk pasien Covid-19, sesuai prosedur keamanan yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit,” ujar Ketua KPPS TPS 13 Sutono.
Menurut Sutono, daftar pemilih tetap di TPS tempat ia bertugas 389 orang. Adapun daftar pemilih tambahan 103 orang. Pemilih tambahan merupakan pegawai rumah sakit yang bertugas selama pencoblosan dan lima pasien yang sedang dalam perawatan. ”Lima pasien itu terdiri dari tiga pasien biasa dan dua pasien positif Covid-19,” katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Pekalongan, angka partisipasi pemilih melampaui target dari KPU. Berdasarkan data sementara yang dihimpun KPU Kabupaten Pekalongan, angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 sekitar 78 persen.
”Selain melebihi target dari KPU, angka itu juga lebih tinggi dari angka partisipasi pemilih Pilkada 2015. Lima tahun lalu, angka partisipasi pemilih di Kabupaten Pekalongan 72 persen,” ucap Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Abi Rizal.
Menurut Abi, keberhasilan mencapai target KPU diperoleh dari hasil sosialisasi selama beberapa waktu terakhir. Selain sosialisasi, angka partisipasi pemilih juga meningkat karena adanya lomba swafoto di TPS dan lomba TPS unik yang diikuti masyarakat.
”Para pasangan calon dengan caranya masing-masing juga sudah mengajak pendukungnya untuk memilih. Upaya ini juga turut berkontribusi menambah angka partisipasi pemilih,” imbuh Abi.