Paslon Pilkada Kepri Diminta Menahan Diri Menyikapi Hasil Penghitungan Suara
Saling klaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat atau rekap sementara dinilai kurang bijak karena memancing kerumunan pada masa pandemi Covid-19. Para paslon diminta menahan diri menyikapi hasil penghitungan suara.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Sejumlah pasangan calon yang bersaing dalam pemilihan kepala daerah di Kepulauan Riau saling klaim telah memenangi pemilihan berdasarkan hasil hitung cepat dan rekapitulasi sementara. Hal ini dinilai rawan memancing kerumunan pada masa pandemi. Para paslon diminta menahan diri menyikapi hasil pilkada hingga penghitungan suara betul-betul rampung.
Sejak Rabu (9/12/2020), sejumlah paslon gubernur ataupun bupati/wali kota mulai mendeklarasikan kemenangan di Kepulauan Riau. Beberapa yang sudah mendeklarasikan kemenangan adalah paslon gubernur-wakil gubernur Kepri Ansar Ahmad-Marlin Agustina, paslon bupati-wakil bupati Karimun Iskandarsyah-Anwar Abu, dan paslon bupati-wakil bupati Natuna Wan Siswandi-Rodhial Huda.
Menanggapi fenomena itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kepri Rusdani, Kamis (10/12/2020), mengingatkan, saling klaim kemenangan oleh para paslon yang bersaing dalam Pilkada Kepri itu rawan memancing kerumunan. Hal tersebut berpotensi membuat kasus Covid-19 kembali melonjak di provinsi kepulauan itu.
”Sejak awal, kami sudah wanti-wanti agar protokol kesehatan dijalankan dengan ketat bukan hanya saat pemungutan suara, melainkan juga sebelum dan sesudahnya,” kata Rusdani.
Berdasarkan penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum, hingga 10 Desember, pukul 14.12, paslon gubernur Kepri Ansar-Marlin masih unggul dengan perolehan suara 44,1 persen. Adapun paslon gubernur Kepri Isdianto-Suryani serta Soerya Respationo-Iman Sutiawan menyusul masing-masing dengan perolehan suara 34,8 persen dan 21,1 persen.
Sejak awal, kami sudah wanti-wanti agar protokol kesehatan dijalankan dengan ketat bukan hanya saat pemungutan suara, melainkan juga sebelum dan sesudahnya. (Rusdani)
Pada 9 Desember, Ketua Tim Pemenangan Ansar Marlin, Ade Angga, menyatakan, paslon nomor urut 3 itu juga diproyeksikan menang berdasarkan hasil hitung cepat oleh lembaga survei Indikator. Paslon Ansar-Marlin diproyeksikan meraih 40,11 persen suara.
Dalam debat Pilkada Kepri lalu, pasangan Ansar-Marlin menyatakan komitmen untuk memulihkan ekonomi Kepri yang tumbuh minus 5,81 persen pada triwulan-III 2020 akibat Covid-19. Tim khusus untuk menangani sektor ekonomi akan dibentuk. Tugasnya menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.
Hingga 9 Desember, terdapat 6.278 kasus positif di Kepri. Sebagian besar, 4.541 kasus positif, terdapat di Kota Batam. Sebanyak 664 kasus positif di Batam merupakan kasus aktif dan 224 pasien di antaranya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
”Ada dua tantangan besar dalam menangani Covid-19, yaitu meningkatkan kapasitas tes PCR agar deteksi lebih cepat dan menjaga ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 yang bergejala,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Mohammad Bisri.
Menurut dia, saat ini jumlah lembaga yang bisa melakukan uji PCR sudah ditingkatkan dari hanya satu lembaga menjadi enam lembaga. Enam laboratorium yang tersebar dari Batam hingga Kepulauan Anambas itu mampu menguji maksimal 1.000 sampel per hari.
”Namun, masih sering ada kendala stok reagen sehingga kapasitas uji PCR di Kepri saat ini sekitar 500 sampel per hari atau setengah dari kapasitas sebenarnya,” ucap Bisri.
Mempertimbangkan kondisi pandemi dan sejumlah kendala fasilitas kesehatan yang terjadi di Kepri itu, Rusdani meminta para paslon lebih arif menyikapi situasi unggul berdasarkan rekap sementara KPU. Ia berharap para paslon mampu menahan diri demi keselamatan orang banyak dengan tidak menyelenggarakan perayaan yang berlebihan.