Sambut Libur Pergantian Tahun, Petugas Awasi Akses Masuk Jabar
Pemeriksaan akan dilaksanakan secara acak di seluruh titik masuk Jabar. Pemeriksaan tidak hanya dilaksanakan di titik tertentu untuk mengurangi kemungkinan warga dalam mencari akses alternatif.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Petugas akan mendirikan pos pemeriksaan di sejumlah titik masuk Jawa Barat selama libur akhir tahun 2020. Pengawasan dilakukan secara acak dengan harapan warga tidak menghindari titik-titik tertentu untuk masuk ke dalam wilayah Jabar.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, Selasa (22/12/2020), menyatakan, pekan ini Jabar masih berada di posisi ketiga nasional dalam jumlah konfirmasi kasus Covid-19 nasional. Karena itu, pihaknya menekankan pengawasan maksimal dalam penerapan protokol kesehatan dalam menyambut libur panjang kali ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), tercatat 74.664 kasus konfirmasi positif di Jabar. Angka tersebut setara 11,01 persen dari jumlah kasus nasional yang mencapai 678.125 jiwa.
Uu mengatakan, pengawasan dilakukan dengan menerapkan pengetesan secara acak di pintu masuk Jabar. Selain itu, destinasi wisata juga diminta untuk memeriksa pengunjung dan menerapkan pembatasan kerumunan. Kegiatan pergantian tahun yang menimbulkan keramaian pun dilarang dan akan mendapatkan peringatan jika diketahui.
”Harus ada ketegasan dalam penerapan protokol kesehatan. Karena itu, kami akan menerapkan pengetesan di pintu masuk Jabar, seperti di Puncak. Pengetesan melakukan metode usap antigen yang lebih sensitif,” ujarnya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Barat Daud Achmad menambahkan, petugas tidak akan memberikan informasi titik pemeriksaan secara rinci. Hal tersebut dilakukan agar warga tidak menghindari titik-titik tertentu sehingga memiliki kesempatan luput dari pemeriksaan.
Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, Daud menuturkan, pemeriksaan ini akan dilakukan hingga awal Januari 2021. Ketegasan tersebut dilakukan untuk menekan persebaran Covid-19 di Jabar yang berpotensi melonjak pascalibur pergantian tahun.
”Intinya, kami akan mewaspadai setiap pintu masuk yang banyak dilalui. Jika betul-betul melihat aturannya, aturan ini dilakukan demi kesehatan masyarakat. Kami pun tidak segan-segan akan bekerja sama dengan tempat wisata untuk memeriksa pengunjung yang hadir,” ujarnya.
Sebagai ibu kota Jawa Barat dan salah satu episentrum persebaran Covid-19 di Jabar, Kota Bandung juga menerapkan protokol kesehatan tersebut. Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan, pihaknya mengeluarkan pengawasan ketat untuk mengantisipasi peningkatan kasus.
Pasalnya, Pikobar mencatat, penambahan kasus positf Covid-19 di Kota Bandung mencapai 633 pasien dalam sepekan terakhir. Sebanyak 1.165 pasien Covid-19 di Kota Bandung masih berstatus dalam isolasi.
Meski demikian, Ema menekankan, pihaknya tidak menerapkan pemeriksaan di perbatasan atau checkpoint di akses masuk Kota Bandung. Pengawasan dilaksanakan di lokasi berpotensi kerumunan seperti lokasi wisata.
”Kami tidak akan membuat posko pengecekan di perbasan karena berdasarkan surat edaran gubernur, pengawasan yang sama juga diterapkan di daerah lain. Jadi, kami mewajibkan pemeriksaan di obyek wisata, dan melaksanakan protokol kesehatan ketat, seperti pembatasan jarak dan menghindari kerumunan,” ujarnya. (RTG)