Dua wisatawan di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, terdeteksi positif tes antigen. Demi meminimalkan risiko penularan, mereka diminta untuk segera kembali pulang.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua wisatawan di Kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, diketahui mendapatkan hasil positif tes cepat antigen. Hasil positif ini diketahui dari tes acak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, terhadap 119 wisatawan, Sabtu (26/12/2020).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Oktora Kunto Edy mengatakan, kendatipun tes ini hanya merupakan screening awal dan tetap harus ditindaklanjuti dengan tes usap. Dua wisatawan tersebut tetap dilarang melanjutkan perjalanan wisata ke Kabupaten Magelang, dan diminta untuk segera pulang.
”Jika memang memungkinkan, dua wisatawan itu pun kami sarankan untuk segera melakukan isolasi mandiri di tempat terdekat seperti rumah kerabat ataupun hotel, yang ditemuinya di perjalanan,” ujar Kunto, saat ditemui di sela-sela pelaksanaan tes cepat antigen di Tourist Information Centre (TIC) Borobudur di Jalan Balaputradewa, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/12/2020).
Jika memang memungkinkan, dua wisatawan itu pun kami sarankan untuk segera melakukan isolasi mandiri di tempat terdekat seperti rumah kerabat ataupun hotel, yang ditemuinya di perjalanan. (Kunto Edy)
Dalam upaya mendeteksi adanya infeksi virus korona jenis baru, tes cepat antigen memiliki tingkat akurasi sekitar 90 persen.
Dua wisatawan ini berasal dari dua rombongan keluarga yang berbeda, yaitu dari Bekasi dan Bogor. Satu wisatawan asal Bekasi memiliki gejala batuk pilek, sedangkan wisatawan asal Bogor sama sekali tidak mengeluhkan gejala apa pun.
Terkait hal ini, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Magelang tidak bisa membantu memfasilitasi tempat karena seluruh fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Magelang, digunakan untuk menerima tambahan pasien baru dari dalam wilayah.
”Kami tidak bisa sembarangan menyediakan tempat untuk penduduk dari daerah lain karena jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang masih terus bertambah secara signifikan,” ujarnya.
Di satu sisi, wisatawan dan keluarganya juga harus memahami isolasi mandiri harus segera dilakukan demi mencegah terjadinya penularan virus pada anggota keluarga lain, yang berada dalam satu mobil, serta pada orang lain yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.
Demi mencegah terjadinya penularan terhadap anggota keluarga yang lain dalam satu mobil, Kunto mengingatkan, rombongan keluarga dari dua wisatawan tersebut, diminta agar selalu membuka jendela mobil selebar mungkin di sepanjang perjalanan pulang.
”Penularan akan berpotensi tinggi terjadi jika sekelompok orang berada dalam orang tertutup,” ujarnya.
Tes cepat antigen secara acak pada wisatawan di kawasan Borobudur ini akan kembali dilakukan pada Kamis (31/12/2020), dengan target sedikitnya 100 wisatawan. Adapun sasaran utama wisatawan yang dipilih menjadi sampel tes cepat antigen ini adalah pengunjung yang berasal dari daerah zona merah Covid-19 di Jawa Tengah, dan pengunjung dari luar Jawa Tengah.
Bagi sebagian pengunjung yang sama sekali belum pernah menjalani pemeriksaan, tes apa pun terkait deteksi Covid-19, Sabtu (26/12/2020), terasa mendebarkan. ”Saya takut kalau nanti saya mendapatkan hasil positif,” ujar Nia (42), salah seorang pengunjung asal Jakarta.
Berangkat dari Senin (21/12/2020), Nia dan empat orang anggota keluarganya tiba di Kabupaten Magelang pada Selasa (22/12) pagi. Setelah repot mengurusi acara hajatan keluarga, dia dan keluarga berencana untuk berekreasi ke Candi Borobudur.
Sehari-hari, Nia adalah ibu rumah tangga, yang selama pandemi jarang beraktivitas keluar. Tes cepat antigen kali ini menjadi tes Covid-19 pertama yang dijalaninya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh wisatawan asal Jakarta lainnya, Nasuhat (31). Tes cepat antigen ini mengagetken karena sebelumnya, di sepanjang perjalanan, tak satu pun petugas ataupun polisi, yang meminta surat antigen dari rombongan keluarganya.
”Sebelum di sini (TIC Borobudur), tak satu pun dari anggota keluarga kami, sempat menjalani tes cepat antigen. Perjalanan kami pun berlangsung lancar dan aman-aman saja sehingga kami pun tidak tahu bahwa tes antigen diwajibkan dibawa pengunjung yang ingin bepergian ke luar daerah,” ujarnya.