Tiga Daerah Jadi Prioritas Vaksinasi di Jateng, Kota Besar Diutamakan
Dinkes Jateng telah memiliki rencana distribusi vaksin ke 35 kabupaten/kota. Namun, akhirnya tiga daerah yang akan diprioritaskan lebih dulu. Salah satunya mengacu arahan untuk mengutamakan ibu kota provinsi.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebanyak 62.560 dosis vaksin di gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kota Semarang, akan diprioritaskan untuk kebutuhan vaksinasi pada tenaga kesehatan di tiga daerah, yakni Kota Semarang, Solo, dan Kabupaten Semarang. Tiga daerah itu dipilih, di antaranya, sesuai dengan arahan pemerintah pusat, yakni ke ibu kota provinsi dan daerah penyangganya.
Sebelumnya, Senin (4/1/2021), sebanyak 62.560 dosis vaksin buatan Sinovac, yang dikirim dari PT Biofarma, Bandung, tiba di gudang Dinas Kesehatan Jateng, di Kota Semarang. Dinkes Jateng telah memiliki rencana distribusi vaksin ke 35 kabupaten/kota. Namun, akhirnya kota-kota besar tersebut yang diprioritaskan lebih dulu. Menurut rencana, vaksinasi di tiga daerah itu akan dimulai 14 Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, Selasa (12/1/2021), mengatakan, penunjukan kabupaten/kota langsung dari Kementerian Kesehatan dengan pertimbangan ibu kota provinsi dan penyangganya, serta kasus dan jumlah tenaga kesehatannya banyak.
Total sasaran penerima vaksin di Jateng 23,3 juta orang atau lebih dari 70 persen jumlah penduduk di provinsi itu. Angka tersebut dari usulan Pemprov Jateng dan telah disetujui Kemenkes. Namun, pelaksanaannya bertahap sehingga ia tak tahu kapan pelaksanaan vaksinasi rampung sepenuhnya. ”Vaksin yang ada untuk memenuhi kebutuhan tiga daerah tersebut,” kata Yulianto.
Sebelumnya, pada Rabu (6/1/2021), Yulianto menuturkan, pihaknya sebenarnya telah memiliki rencana distribusi untuk 35 kabupaten/kota. ”Namun, kami belum sampaikan itu ke kabupaten/kota karena masih menunggu pusat seperti apa. Sebab, disebutkan juga ada kebijakan ibu kota provinsi dan sekitarnya dulu. Setelah itu, daerah lain juga. Ini, kan, baru tahap pertama, baru sekitar 62.000 dosis vaksin,” ujarnya.
Akan tetapi, Yulianto tidak menyebut secara rinci berapa dosis yang diterima oleh Kota Semarang, Solo, dan Kabupaten Semarang sebagai daerah prioritas tahap awal vaksinasi. Sementara itu, kedatangan vaksin berikutnya, yang akan didistribusikan untuk daerah-daerah lain, diperkirakan pada Februari 2021.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, tiga daerah menjadi prioritas karena ketersediaan vaksin yang masih terbatas. Namun, menurut dia, penambahan vaksin akan terus berjalan, untuk kemudian didistribusikan ke daerah-daerah lain di Jateng.
”Hari pertama, insya Allah 14 Januari, pada tenaga kesehatan di situ (tiga daerah) dulu. Nanti saat tahap berikutnya dikirim akan kami sebarkan ke yang lain. Jadi, soal bagaimana kami menjadwalkan saja. Dalam hitungan kami, masih ada 8.000-an, nanti bisa untuk tenaga kesehatan di daerah, seperti Banyumas atau Kudus, bisa,” kata Ganjar.
Ia menambahkan, pada Selasa, Dinkes Jateng masih mempersiapkan distribusi ke tiga daerah prioritas vaksinasi. Daerah yang yang jarak tempuhnya agak jauh dari Kota Semarang hanya Kota Solo. Namun, ia meyakini, dengan dikirim H-1 atau pada 13 Januari 2021 tetap tidak akan ada masalah dalam distribusi.
Ganjar memastikan, pihaknya telah mendaftarkan penerima vaksin hingga tingkat puskesmas. ”Jateng termasuk yang sudah mendaftarkan semua. Selain itu, vaksinator juga sudah siap semua,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, Senin (11/1/2021), menuturkan, menurut rencana, akan ada 10 tokoh yang akan divaksin di Balai Kota Semarang, dalam rangka mengawali vaksinasi pada Kamis (14/1). Mereka yang akan divaksin pertama ialah dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang.
Setelah itu, vaksin akan diberikan untuk para tenaga kesehatan. ”Vaksinasi dilakukan di 37 puskesmas, 20 rumah sakit, dan satu Balkesmas (Balai Layanan Kesehatan Masyarakat). Vaksinator siap. Sebetulnya, mereka sudah terbiasa dalam vaksinasi. Vaksin Sinovac, dari kebutuhan penyimpanan, juga sama dengan vaksin-vaksin anak balita,” katanya.
Menurut data corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Selasa (12/1/2021) pukul 12.00, terdapat 105.615 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 11.247 dirawat, 87.787 sembuh, dan 6.581 meninggal. Ada penambahan 11.889 kasus positif sejak 1 Desember 2021.