logo Kompas.id
Politik & HukumWaspadai Gerakan Radikal di...
Iklan

Waspadai Gerakan Radikal di Kampus

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tumbuhnya benih gerakan radikal di kampus menjadi sesuatu yang harus dihadapi gerakan kemahasiswaan moderat dan toleran. Selama ini mereka berupaya menjaga kampus dari pengaruh kelompok radikal dan eksklusif. Gerakan radikal di sejumlah kampus menjadi kegelisahan yang dirasakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang berbasis pada Nahdlatul Ulama dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.Tumbuhnya gerakan dan paham radikal di kampus akan menjadi fokus dan topik bahasan dalam Kongres Ke-19 PMII di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan yang menurut rencana diadakan di Masjid Agung Kota Palu itu diharapkan bisa diikuti Presiden Joko Widodo, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, serta sejumlah menteri, antara lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri."Dalam kongres kali ini, selain membahas isu-isu internal, kami juga melihat isu-isu terbaru di dunia dan Tanah Air. Kami merasa perlu untuk menegaskan kembali konsensus nasional kita mengenai Pancasila," kata Yakin Simatupang, Ketua Panitia Kongres Ke-19 PMII, Selasa (9/5), di Jakarta.PMII mengakui belakangan ini sejumlah organisasi kemahasiswaan bergerak ke arah yang mengkhawatirkan karena pandangan agamanya yang kaku dan tak mengindahkan unsur-unsur kearifan lokal. Problem itu akan dibahas dan dijadikan materi sarasehan dengan sejumlah narasumber dalam Kongres PMII. "Negara di satu sisi perlu hadir di kampus-kampus untuk turut mencegah paham radikal ini berkembang bebas," tutur Yakin.Fenomena itu terutama ditemui di kampus-kampus negeri ternama dengan ribuan mahasiswa potensial dan cerdas. Kelompok mahasiswa yang radikal mampu memanfaatkan kampus untuk menggalang berbagai kegiatan, tidak hanya bertema keagamaan, tetapi juga wacana-wacana pemikiran kenegaraan dan kebangsaan,Kekhawatiran serupa dirasakan anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. "Kami terus mencari pola kaderisasi yang efektif sehingga menghasilkan kader yang menjadi agen kedaulatan bangsa. Kami mengedepankan sikap-sikap patriotisme sehingga setiap paham yang ingin merusak NKRI harus diantisipasi," kata Ketua Bidang Hukum dan Politik IMM M Solihin.Menurut dia, kelompok radikal tidak hanya berupaya menghegemoni dan menumbuhkan pengaruh di kalangan mahasiswa, tetapi juga tidak jarang memantik provokasi di antara kelompok mahasiswa. (REK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000