logo Kompas.id
Politik & HukumDua Terduga Teroris Ditangkap ...
Iklan

Dua Terduga Teroris Ditangkap di Sukoharjo

Oleh
· 2 menit baca

SUKOHARJO, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara RI menangkap dua terduga teroris di dua lokasi di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, Senin (29/5). Kedua orang itu diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror sel kelompok Jamaah Ansharut Daulah pada akhir 2016.Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengungkapkan, dua terduga teroris yang ditangkap ialah Wahyudi alias Abu Zinirah alias Zulfikar alias Abu Khoibar dan Triyono alias Abu Gaza. Wahyudi, tambahnya, ditangkap sekitar pukul 05.15 di rumahnya di daerah Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Sementara Triyono ditangkap di kawasan Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, sekitar pukul 06.00."Penangkapan terhadap keduanya merupakan hasil pengembangan tim Densus 88 Antiteror terhadap penyidikan sejumlah aksi teror di wilayah Solo dan sekitarnya," ujar Martinus.Lebih lanjut, Martinus menjelaskan, Wahyudi diduga terlibat dalam perencanaan bom panci yang menargetkan Istana Negara, Jakarta, Desember 2016. Ia diduga terlibat mempersiapkan logistik aksi teror yang dipimpin tersangka teroris, M Nur Solihin, yang ditangkap di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Desember lalu. Nur Solihin adalah salah satu pimpinan sel Jamaah Ansharut Daulah di wilayah Solo Raya dan telah mendeklarasikan diri sebagai pengikut kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).Sementara Triyono, lanjutnya, diduga sebagai pelaku pelemparan bom molotov di dua lokasi, yakni di toko swalayan di Solo, November 2016, dan di restoran di Sukoharjo, Desember 2016. Keduanya dibawa ke Markas Kepolisian Resor Solo untuk pemeriksaan.Selain menangkap keduanya, Densus 88 Antiteror juga menggeledah rumah dan tempat kerja kedua terduga teroris. Wakil Kepala Polres Sukoharjo Komisaris Irfan Hariyat yang berada di lokasi penggeledahan tidak bersedia memberikan keterangan terkait penggeledahan itu. PemberdayaanKomando Daerah Militer XVI/Pattimura terus merangkul sejumlah tokoh dan kelompok yang pernah terjebak di bawah pengaruh paham radikal saat Maluku dilanda konflik sosial bernuansa agama belasan tahun silam. Alhasil, ratusan pucuk senjata api dikembalikan secara sukarela. Mantan pimpinan perang pun dipertemukan.Pada 15 Mei, Panglima Kodam Pattimura Mayor Jenderal Doni Monardo mempertemukan Sekretaris Front Kedaulatan Maluku Republik Maluku Selatan Mozes Tuwanakotta dengan mantan Panglima Operasi Pusat Komando Jihad Maluku Jumu Tuani. Minggu (28/5), Jumu mendeklarasikan sikap melawan radikalisme. Doni saat dihubungi mengatakan, para tokoh dan kelompok radikal terus didekati dari sejumlah aspek, terutama ekonomi. dengan program "Emas Biru" dan "Emas Hijau". Program "Emas Biru" terkait pemberdayaan potensi kelautan, sedangkan "Emas Hijau" terkait optimalisasi potensi di darat. "Pendekatan persuasif terus dilakukan," ujarnya. (SAN/RWN/FRN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000