Indonesia Negara yang Diidamkan dalam Persaingan Global
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Jumlah penduduk dunia yang terus meningkat menyebabkan perebutan pangan dan energi semakin sengit. Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam menjadi negara yang diidam-idamkan banyak pihak seiring berlangsungnya persaingan global saat ini.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menyampaikan pidato kebangsaan pada peluncuran logo Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten di Serang, Banten, Senin (17/7), mengatakan, jumlah penduduk terus meningkat, tetapi dunia tidak bertambah luas.
Jumlah penduduk dunia saat ini sekitar 7,5 miliar orang. Populasi itu terus meningkat dari 4 miliar orang pada 1975, 5 miliar orang pada 1987, dan 6 miliar orang pada 1999. Pada 2046, jumlah itu diperkirakan mencapai 12,3 miliar orang.
”Padahal, kapasitas dunia agar manusia dapat hidup normal hanya sekitar 3-4 miliar orang. Permintaan makanan dan energi terus meningkat,” katanya. Petunjuk bahwa persaingan memperebutkan makanan kian sengit, misalnya, ditunjukkan dengan meninggalnya 41.000 anak setiap hari di dunia.
”Mereka meninggal karena kelaparan, kesehatan buruk, dan kemiskinan. Kompetisi global sedang terjadi. Negara-negara terus mencari makanan dan energi,” ujarnya. Minyak bumi membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk dan terus ditambang.
”Diperkirakan, minyak bumi sudah habis pada 2043. Pada 2013 saja, konflik sudah terjadi di berbagai negara,” katanya. Konflik yang terjadi, antara lain, di Mesir, Libya, Sudan, Nigeria, dan Kuwait umumnya dilatarbelakangi pencarian minyak bumi.
”Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam dan pangannya adalah negara yang diidam-idamkan. Kita harus bersikap waspada,” katanya. Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar. Indonesia juga termasuk negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
”Kalau Indonesia tidak waspada, akan jadi rebutan. Seandainya tidak bisa diperebutkan, ya, dihancurkan,” kata Gatot. (BAY)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.