JAKARTA,KOMPAS — Partai Golkar belum mengetahui penerbitan surat dimulainya penyidikan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, kalaupun ada, hal itu diyakini tak akan berimbas pada soliditas Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Yahya Zaini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/11), mengatakan, partai tidak tahu sama sekali soal kebenaran surat tersebut. Dirinya sebagai salah satu staf khusus ketua DPR pun belum menanyakan surat itu ke Novanto.
”Belum ada komunikasi dengan Novanto. Belum ketemu juga dengannya. Jadi tidak tahu sama sekali. Selama ini, terkait masalah hukum Novanto, pengacaranya lebih tahu karena dia selalu intens berkomunikasi dengan pengacaranya,” katanya.
Beredarnya kabar soal surat itu, menurut Yahya, memunculkan respons beragam dari pengurus dan kader Golkar. Hal ini biasa terjadi di tubuh partai tersebut. Meski demikian, hal tersebut diyakini tidak akan berimbas kepada soliditas partai.
”Golkar sudah biasa menghadapi masalah. Apa pun masalah yang dihadapi, Golkar tetap solid,” ujarnya.
Sebagai staf khusus ketua DPR, dirinya juga mengaku tidak tahu-menahu soal surat dari Sekretariat Jenderal DPR ke KPK yang meminta pemeriksaan Novanto oleh KPK harus didahului adanya izin dari Presiden. Ini seperti bunyi putusan Mahkamah Konstitusi.
”Saya sebagai staf khusus tidak dimintai tanggapan. Itu sepenuhnya usulan dari pengacaranya,” katanya.
Karena tidak tahu ada surat tersebut, dia menduga ketidakhadiran Novanto dalam agenda pemeriksaan oleh KPK kemungkinan karena ada agenda Novanto lain yang lebih penting. ”Novanto, kan, selama ini kooperatif. Saat dipanggil sidang pekan lalu, dia juga hadir, kan,” ujarnya.