JAKARTA, KOMPAS — Pengajuan pimpinan MPR terbaru yang semula disepakati hanya penambahan satu atau dua kursi diajukan oleh DPR kepada pemerintah. Jika penambahan itu disetujui, MPR akan memiliki dua hingga tiga wakil ketua MPR baru. Namun, usulan itu belum bisa diputuskan pemerintah.
Usulan tersebut diajukan saat rapat konsultasi DPR dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (1/2). Selain pimpinan DPR, hadir pula sejumlah pimpinan Badan Legislasi (Baleg).
Usulan terbaru itu, menurut Ketua DPR Bambang Soesatyo, lahir dari dinamika pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) oleh Baleg. Dalam draf revisi UU MD3 yang disepakati jadi RUU inisiatif DPR saat Rapat Paripurna DPR, pekan lalu, penambahan jumlah pimpinan sebenarnya hanya satu untuk wakil ketua DPR dan satu untuk wakil ketua MPR. Keduanya untuk Fraksi PDI-P sebagai partai pemenang Pemilu Legislatif 2014.
Sebelumnya, dalam suratnya ke DPR pada 18 Januari 2018, sikap pemerintah menerima jumlah penambahan itu. "Yang jadi persoalan, pembahasan di Baleg berkembang. Kalau untuk penambahan pimpinan DPR, suasana kebatinan seluruh fraksi sama, penambahan hanya satu wakil ketua DPR. Tinggal di MPR, yaitu keinginan tambah pimpinan jadi dua atau tiga wakil ketua MPR," tutur Bambang.
Yasonna, tambah Bambang, belum bisa memutuskan. Dia harus membahasnya terlebih dahulu di pemerintah, di antaranya dengan Kementerian Keuangan. Pasalnya, penambahan pimpinan berimplikasi pada anggaran dan sarana yang disiapkan pemerintah. "Pekan depan akan ada rapat pemerintah dengan Baleg. Mudah-mudahan ada titik temu sehingga target kami bisa selesai di akhir masa sidang DPR, 14 Februari," katanya.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto membenarkan, jumlah penambahan pimpinan MPR masih perlu dibahas pemerintah dan kemudian oleh pemerintah bersama DPR. Yasonna belum bisa dikonfirmasi terkait isi rapat. Pasalnya, seusai rapat, Yasonna keluar dari pintu lain.
Sementara Wakil Ketua Baleg DPR Firman Subagyo menambahkan, menurut rencana, Senin (5/2), Baleg kembali bertemu Yasonna. (APA/AGE)