DENPASAR, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla disebutkan tidak menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Sanur, Bali, Jumat (23/2) siang. Rapat akan membahas masalah startegis partai tersebut jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Ketidakadiran Wapres Kalla itu tentu mengundang pertanyaan publik, terutama terkait hubungannya dengan Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Ditanya Kompas di sela-sela kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Tabanan, Bali, Jumat (23/2) siang, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan ketidakhadiran Wapres Kalla itu. Ia mengatakan, Rakernas PDI-P ini adalah acara internal partai.
Presiden Jokowi tercatat sebagai kader PDI-P yang dipercaya menjadi calon Presiden RI pada Pemilu 2014. Adapun Wapres Kalla bukan kader PDI-P, melainkan kader dan Ketua Umum Partai Golkar 2005-2009.
”Namun, Pak Wapres Kalla akan hadir memberikan pengarahan kepada kader PDI-P nanti di Jakarta dalam waktu dekat. Jadi, tidak ada masalah terkait ketidakhadiran Pak JK di sini,” ujar Pramono.
Menurut Pramono, meskipun Wapres Kalla tidak hadir, tidak berarti itu masalah karena kegiatan rakernas ini tidak terkait dengan urusan pemerintahan. ”Hubungan Pak Jokowi dan Pak JK tetap harmonis, begitu juga hubungan Pak JK dengan PDI-P,” lanjutnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Wapres M Oemar, Wapres Kalla memang tidak diundang karena rakernas adalah acara internal partai. Hal senada diungkapkan Kepala Bagian Protokol Sekretaris Wapres Sapto, meskipun seusai shalat Jumat Wapres Kalla tidak ada agenda sama sekali.
”Sampai siang ini tidak ada jadwal Pak JK ke Bali menghadiri Rakernas PDI-P,” ujar Sapto.