JAKARTA, KOMPAS - Masjid adalah tempat untuk menebarkan semangat persatuan dan persaudaraan. Generasi muda bisa terus memperkuat semangat persaudaraan melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang digelar di masjid.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal ini saat menutup Musyawarah Nasional Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (25/4/2018). Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta.
“Melalui masjid, kita tebarkan persatuan dan persaudaraan, keteduhan hati dan keteduhan iman,” tutur Presiden.
Persatuan dan persaudaraan menjadi penting karena Indonesia negara dengan keragaman yang luar biasa. Wilayahnya membentang hingga 17.000 pulau dari Sabang, Aceh sampai Merauke, Papua dan dari Miangas, Sulawesi Utara sampai Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, dengan 714 suku bangsa serta sedikitnya 1.100 bahasa daerah.
“Kita ini beragam, bersuku-suku, berbeda-beda agama, beda-beda tradisi. Semuanya harus disadari sebagai sebuah anugerah dari Allah SWT. Semua harus merawat dan memelihara negara yang kita cintai ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. “Kita harus ngomong apa adanya, masih ada kesenjangan, ketimpangan, dan kemiskinan,” ujar Presiden.
Presiden mencontohkan, jalur jalan utama di Boven Digul, Papua. Jarak 100 kilometer harus ditempuh dalam 3 hari. Namun, kini diupayakan pembangunan jalan Transpapua untuk memperlancar konektivitas dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan. Jalan Trans-Papua ini dijadwalkan rampung pada 2019.
Presiden mengajak semua pihak termasuk pemuda dan remaja masjid bersatu untuk membangun Indonesia. “Jangan sampai energi kita habis hanya untuk hal-hal yang tak ada manfaatnya. Beri kritik, masukan, silakan. Saya terbuka pada kritik dan masukan. Kritik berbasis data dan memberi solusi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyerahkan bantuan 40 unit mobil operasional BKPRMI. Bantuan itu diberikan melalui Kementerian Sosial.
Sementara di Kota Magelang, Jawa Tengah, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Ahmad Syafii Maarif mengajak masyarakat menjalankan kehidupan beragama secara otentik dengan tidak memaksakan kehendak pribadi, egoisme diri, serta subjektivitas pribadi pada agama. Menurutnya, kemuliaan agama harus tetap dijalankan tanpa tujuan kepentingan politik jangka pendek.
“Jangan sampai agama justru dijadikan sebagai kendaraan politik, demi tujuan kemenangan pemilu atau pilkada,” ujar Syafii Maarif.
Ajakan bersatu
Semangat persatuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemenang kompetisi global pun disampaikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di Jakarta. Gatot mengatakan, setiap warga negara harus fokus dan bekerja keras sesuai profesi masing-masing. Bangsa Indonesia juga harus bersatu, lepas dari perbedaan yang ada.
Gatot optimis bahwa generasi muda bisa membawa Indonesia menjadi bangsa pemenang. Kiprah generasi muda yang berjaringan, kreatif, dan percaya diri akan membuat individu-individu Indonesia siap bersaing menghadapi kompetisi global.
“Yang penting generasi milenial ini punya wawasan kebangsaan juga dan mimpi yang besar untuk Indonesia,” katanya.