SAMARINDA, KOMPAS — Sekitar 2,3 juta warga Kalimantan Timur, Rabu (27/6/2018), memilih gubernurnya. Empat pasangan calon akan bersaing meraih suara terbanyak. Partisipasi pemilih diharapkan lebih tinggi dari Pemilihan Gubernur Kaltim 2013 yang hanya 55,81 persen meski terselip keraguan. Penyelenggara pilkada pun mengimbau warga untuk menggunakan hak pilih mereka.
Adapun Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kaltim sebanyak 2.330.156 pemilih. Mereka akan menggunakan hak pilih di 7.287 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
Pantauan di Kota Samarinda, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah menyiapkan TPS sejak kemarin pagi. TPS 10 Sidomulyo, Samarinda Ilir, misalnya, menggunakan balai desa Sidomulyo yang juga lapangan bulu tangkis.
”Tinggal berharap partisipasi lumayan tinggi. Pada Pilgub Kaltim 2013, partisipasi di wilayah TPS kami sekitar 60 persen. Sekarang, enggak tahu. Sebab, hari pencoblosan cukup mepet dengan libur Lebaran dan sekolah,” kata Agus Yulaksono, Ketua KPPS di TPS 10 Sidomulyo.
Anggota KPU Kaltim, Ida Farida, juga menyebut kemungkinan itu. Karena itu, dia mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Adapun KPU menargetkan partisipasi pemilih 77,5 persen dan itu berat. Sebagai gambaran, partisipasi pemilih di Pilgub Kaltim 2013 hanya 55,81 persen.
Ajakan agar warga jangan sampai golput, menurut Ketua RT 011 Sidomulyo, Samarinda, Rahmat, sudah sering disampaikan. ”Bapak-bapak dan ibu-ibu warga RT ini, yang anaknya masih di Samarinda dan ber-KTP Samarinda, saya minta agar mereka mau datang ke TPS,” kata Rahmat.
Keempat calon gubernur Kaltim termasuk ”wajah lama” karena pernah dan masih menjabat sebagai bupati/wali kota. Sofyan Hasdam (62) yang adalah dokter spesialis saraf ini adalah mantan Wali Kota Bontang selama dua periode (2001-2011). Jabatan terakhir Sofyan Hasdam adalah Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Kaltim.
Syaharie Jaang (53) juga masih Wali Kota Samarinda dan sekarang adalah periode keduanya (2010-2020). Sebelumnya Jaang selama dua periode menjabat Wakil Wali Kota Samarinda (2000-2010).
Isran Noor (60), yang saat ini Ketua Ikatan Alumni Universitas Mulawarman (IKA Unmul), Samarinda, pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur (2011-2016). Namun, Isran mengajukan pengunduran diri tahun 2015, setahun sebelum masa jabatannya berakhir.
Rusmadi (55) adalah kandidat yang belum pernah memegang jabatan kepala daerah. Rusmadi sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim. Sebelum dipasangkan dengan Safaruddin, Rusmadi sempat mundur dari keinginan maju mencalonkan diri. Namun, Rusmadi lalu menganulir keputusannya.