Koalisi Pendukung Pemerintah Ingin Demokrat Bergabung
Oleh
Antonius Ponco Anggoro dan Agnes Theodora
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat diinginkan oleh partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019 dan diinginkan pula oleh Partai Gerindra yang mengusung calon presiden Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Wakil Sekjen Partai Golkar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/72018), mengatakan, sekalipun saat ini sudah enam partai peserta Pemilu 2019 yang berhak mengajukan capres/cawapres di 2019 menyatakan mendukung Jokowi, bergabungnya Demokrat akan memperbesar kans kemenangan Jokowi.
Seperti diketahui, Golkar bersama PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasdem, dan Partai Hanura merupakan enam partai pendukung Jokowi.
Kans kemenangan Jokowi kian besar karena bergabungnya Demokrat akan mencegah lahirnya poros koalisi baru, di luar koalisi partai pengusung Jokowi dan Prabowo.
Selain itu, bergabungnya Demokrat akan mencegah kemungkinan lahirnya komposisi ideal dari koalisi partai penantang Jokowi. Ini karena dari pengamatannya, jika Demokrat bergabung dengan Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera, dan mereka memutuskan tidak mengajukan Prabowo sebagai capres, tetapi figur lain yang lebih berpeluang menang, komposisi ini bisa menjadi penantang serius bagi Jokowi.
”Berbeda kalau Pak Prabowo head to head dengan Pak Jokowi, kans menang Pak Jokowi lebih besar,” katanya.
Menurut Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani, sejauh ini komunikasi antara partai-partai pendukung Jokowi dengan Demokrat terjalin baik. Dia mencontohkan komunikasi antara Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Tak hanya itu, komunikasi antara Presiden Jokowi dan Yudhoyono juga terjalin baik.
”Ada pertemuan-pertemuan keduanya yang tidak terpublikasikan ke publik. Memang belum ada kata final, tetapi dari pertemuan itu ada sinyal positif,” katanya.
Sementara Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, bergabungnya Demokrat, kemudian PKS, dan PAN akan menjadi kekuatan besar dalam menghadapi Pilpres 2019. Gerindra pun yakin koalisi dengan partai-partai ini bisa direalisasikan karena ada kesamaan kepentingan di antara keempat partai.
Namun, untuk bisa merealisasikannya, komunikasi intens di antara keempat partai masih harus dilakukan. Salah satunya dalam membahas figur pendamping dari Prabowo, yang bisa memperbesar peluang Prabowo untuk memenangkan 2019.
Sebagai bagian dari hal itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Ahmad Sufmi Dasco mengatakan, pertemuan antara Prabowo dan Yudhoyono yang semula direncanakan hari Rabu (18/7/2018) akan tetap digelar. ”Pertemuan menunggu pulihnya SBY. Kemungkinan pekan depan pertemuan bisa dilakukan,” katanya.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan, Yudhoyono yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, sejak Selasa (17/7/2018) telah meninggalkan RSPAD pada Kamis (19/7/2018) sekitar pukul 18.00. ”Atas arahan dari dokter, Pak SBY melanjutkan rawat jalan di rumah,” katanya.