Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Presiden Zanzibar Ali Mohammed Shein di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
JAKARTA, KOMPAS -- Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (1/8/2018), menerima kunjungan kehormatan Presiden Zanzibar Ali Mohammed Shein di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Selain membahas peningkatan kerja sama di berbagai bidang, Zanzibar juga menyampaikan keinginannya untuk mencontoh Indonesia dalam pengelolaan pemerintahan.
Presiden Zanzibar tiba di Kantor Wapres sekitar pukul 10.00, dan langsung melakukan pertemuan tertutup dengan Wapres Kalla. Seusai melakukan pertemuan lebih kurang 50 menit, Wapres Kalla bersama Presiden Shein menyampaikan keterangan pers.
Wapres Kalla menyampaikan, banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, terutama mengenai hubungan bilateral Indonesia-Zanzibar. “Jadi bagaimana meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, perikanan, dan juga infrastruktur,” tuturnya.
Selain itu, menurut Kalla, mereka juga membicarakan masalah kerja sama pengembangan sumber daya manusia. Rencananya, pemerintah Indonesia akan memberikan pelatihan dan juga beasiswa bagi para pemuda Zanzibar.
Sementara itu, Presiden Zhein menyampaikan, peningkatan kerja sama juga 0.diupayakan dilakukan di sektor infrastruktur, kesehatan, pariwisata, dan juga pendidikan. “Ini merupakan kunjungan penting bagi kami untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara. Kami menginginkan lebih dekat lagi,” katanya.
Pada pertemuan tertutup itu Presiden Zanzibar juga menyampaikan kegagumanya pada duet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia menilai, Presiden-Wapres berhasil mengelola negara dan pemerintahan dengan baik. Karena itu, Zanzibar ingin mencontoh pengelolaan pemerintahan yang dilakukan Jokowi-Kalla.
“Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla sudah mengelola negara ini dengan baik. Kami ingin mengikuti, mencontoh dari apa yang dilakukan negara ini,” kata Shein.
Kunjungan Presiden Zanzibar juga dilakukan dalam rangka memberikan undangan pada Wapres Kalla untuk menghadiri perayaan 55 tahun revolusi Zanzibar dan Tanzania pada Januari 2019 mendatang.
