logo Kompas.id
Politik & HukumUjaran Kebencian Mendominasi...
Iklan

Ujaran Kebencian Mendominasi Ruang Publik

Oleh
Rini Kustiasih
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TY2NHLJ_uPFAxkw-uE9kwwMkyNc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F20180808_POLITIK_-B_web-1.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Salah satu materi hasil survei nasional yang dipaparkan Wahid Foundation dalam Peluncuran Laporan Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan dan Politisasi agama 2017 yang digelar di Jakarta, Rabu (8/8/2018). Dalam kesempatan itu, Wahid Foundation berharap agar disiapkan sistem deteksi dini untuk mengantisipasi meningkatnya ujaran kebencian menjelang Pilpres dan Pileg 2019.

JAKARTA, KOMPAS — Ujaran kebencian menjadi bentuk pelanggaran kemerdekaan beragama atau berkeyakinan yang paling banyak dilakukan aktor nonnegara sepanjang 2017. Elite politik dan masyarakat diharapkan menjaga diri dari ujaran kebencian dan politisasi identitas yang berpotensi mengganggu kohesi sosial.

Laporan tahunan Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB) Indonesia Tahun 2017 yang dirilis Wahid Foundation, Rabu (8/8/2018) di Jakarta, menunjukkan adanya pergeseran pelanggaran KBB dari yang semula lebih banyak melalui kekerasan fisik  kini berubah menjadi kekerasan verbal. Pergeseran ini tidak lepas dari dinamika dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000