Semua Kandidat Dorong Pemilu Damai
JAKARTA, KOMPAS - Dua pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, Jumat (10/8/2018), yakni Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan pesan yang sama, yaitu agar kontestasi elektoral berlangsung damai.
Kedua pasangan bakal calon ini juga menegaskan, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang lebih berkualitas jadi salah satu prioritas program mereka.
Pernyataan itu mengemuka di tengah munculnya sejumlah tantangan ekonomi, seperti kemiskinan dan ketimpangan.
Pada Maret 2018 ada 25,95 juta penduduk miskin di Indonesia. Dari jumlah itu, 15,81 juta orang tinggal di perdesaan. Rasio gini yang menunjukkan ketimpangan di desa meningkat, dari 0,32 pada September 2017 menjadi 0,324 pada Maret 2018.
Di luar tantangan domestik, Indonesia juga menghadapi tekanan ketidakpastian global. Salah satu dampaknya, pada Januari-Juni 2018 neraca perdagangan defisit 1,02 miliar dollar AS. Kondisi ini turut memicu defisit transaksi berjalan yang per triwulan I-2018 sebesar 5,54 miliar dollar AS atau 2,5 persen produk domestik bruto.
Demokrasi
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin jadi pendaftar pertama yang mendatangi KPU. Mereka hadir sebelum shalat Jumat dengan didampingi pimpinan tujuh partai politik (parpol) pengusul, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Selain itu, mereka juga didampingi pimpinan dua partai pendukung, yakni Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Persatuan Indonesia.
Sekitar tiga jam kemudian, selepas shalat Jumat, pasangan Prabowo-Sandiaga mendaftar disertai empat pimpinan parpol pengusul, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat. Partai Berkarya menjadi partai pendukung. Sesuai Peraturan KPU tentang Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, parpol yang bisa jadi parpol pengusul adalah parpol peserta pemilu terakhir, yakni Pemilu 2014.
Setelah memeriksa dokumen pendaftaran, KPU menyatakan berkas berisi pemenuhan syarat pencalonan dan syarat calon yang diserahkan kedua pasangan calon dinyatakan lengkap.
Setelah menyerahkan berkas pendaftaran, setiap pasangan calon memberikan pernyataan pers. Dalam kesempatan ini, Jokowi dan Prabowo sama-sama menyampaikan bahwa demokrasi harus dijalankan secara damai.
Jokowi antara lain mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadikan Pemilu 2019 sebagai perayaan kegembiraan demokrasi yang penuh keriangan. Demokrasi bukan ajang perang ataupun permusuhan, melainkan ajang mengadu gagasan, rekam jejak, dan prestasi. Ia juga meminta jangan sampai perbedaan politik membuat masyarakat saling bermusuhan. Sebab, persatuan dan kesatuan jadi aset terbesar bangsa Indonesia yang harus dirawat dan dijaga bersama.
Jokowi juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo-Sandiaga. ”Beliau berdua tentu sama dengan saya dan KH Ma’ruf Amin, mau berjuang demi kemajuan bangsa ini,” katanya.
Sementara itu, Prabowo menegaskan, demokrasi adalah satu-satunya sistem pemerintahan terbaik. Pergantian pemerintahan atau pimpinan harus berjalan aman, damai, dan jujur.
”Pemilihan melalui kotak suara itu adalah kedaulatan rakyat. Jangan sekali-sekali kita menghina hak rakyat,” kata Prabowo.
Tantangan ekonomi
Sandiaga menyampaikan, dirinya dan Prabowo akan berjuang menghadirkan pertumbuhan dan pembaruan dalam sistem ekonomi yang membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Sementara itu, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin berjanji akan memperkuat ekonomi umat apabila terpilih pada Pilpres 2019.
Secara terpisah, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, mengatakan, stabilitas jadi kunci utama yang mesti diciptakan selama lima tahun ke depan. Tekanan akibat ketidakpastian global bisa menyebabkan laju penurunan kemiskinan dan kesenjangan melambat.
Menurut pengajar Ekonomi Pembangunan Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati, penciptaan lapangan kerja jadi tantangan besar bagi pemerintahan mendatang. Sejumlah perusahaan mulai mengurangi jumlah pekerja dan secara bertahap menggantikannya dengan mesin atau teknologi informasi canggih. Guna mengantisipasi hal ini, penguatan kapasitas sumber daya manusia mutlak dilakukan.
Sementara itu, terkait langkahnya jadi cawapres, kemarin, Sandiaga menyerahkan surat pengunduran diri dari Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Guna mengisi jabatan wagub DKI yang ditinggalkan Sandiaga, menurut Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono, partai pengusung Sandiaga harus mengusulkan dua nama melalui Gubernur DKI Jakarta ke DPRD DKI untuk dipilih. Hasil pemilihan disampaikan kepada Mendagri untuk disahkan Presiden. (INA/REK/APA/KRN/DIM/BOW/E03/E01/E18/AGE)