Panglima TNI Minta Pejuang Berkisah Menyatukan NKRI
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pemberitaan hoaks menjadi ancaman bagi keutuhan Bangsa Indonesia. Dalam memeranginya, para veteran pejuang kemerdekaan memiliki peran penting untuk menceritakan pengalamannya kepada masyarakat dalam mempersatukan Indonesia.
“Ancaman persatuan Bangsa Indonesia saat ini adalah berita hoaks. Sebab, itu dapat menyerang setiap pikiran manusia yang akhirnya dapat memicu sikap perpecahan,” kata Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, di Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Hal ini disampaikan dalam acara HUT TNI ke-73, Silaturahmi Panglima TNI dengan Veteran dan Wartawan Veteran. Acara ini dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman, Aspers Kasal Laksda TNI I Nyoman Mandra, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan, dan Inspektur Jenderal TNI Letnan Jenderal Muhammad Herindra. Selain itu, hadir pula 53 Jenderal TNI dan 721 veteran.
“Veteran adalah figur teladan yang dapat menumbuhkan kesadaran persatuan bangsa melalui pengalaman berharga semasa perjuangan. Bapak dan Ibu veteran dapat menggugah kembali semangat persatuan dan kesatuan, toleransi dan tenggang rasa, serta rasa senasib sepenanggungan,” kata Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menyampaikan pentingnya peran veteran dalam menjaga keutuhan bangsa ini. Mereka adalah saksi dan tokoh utama dalam sejarah perjuangan bangsa. Maka, cerita pengalaman dari para veteran dapat digunakan untuk mematahkan isu primordial dan isu SARA yang berkembang.
“Persatuan dan kesatuan bangsa harus selalu dipupuk dan dipelihara oleh setiap elemen masyarakat. Perbedaan adalah kenyataan, namun persatuan adalah keniscayaan dan prasyarat utama menjaga keutuhan,” tegas Hadi.
Seorang veteran HW Sriyono menyampaikan, generasi muda yang merupakan penerus bangsa harus selalu waspada terhadap pemberitaan hoaks. “Kita harus menyaring setiap informasi. Jangan langsung mempercayainya. Sebab, di era perkembangan teknologi, berita dapat datang dari siapa pun, termasuk pihak yang tak bertanggung jawab,” ucap Sriyono.
Keamanan pemilu
Memasuki masa kampanye menjelang pemilihan umum serentak 2019, Hadi mengatakan, jangan sampai ada perpecahan di antara kita. Menurutnya, kita harus menggugah kesadaran masyarakat luas bahwa pemilu adalah pesta demokrasi.
“Artinya, rakyat bergembira dalam menentukan pilihan sesuai hati nuraninya. Tidak boleh ada politik identitas yang menyuarakan ujaran kebencian, fitnah, hasutan, berita hoaks, bahkan perpecahan,” kata Hadi.
Dalam pelaksanaan pemilu 2019, Hadi menegaskan, sikap TNI akan tetap netral. Selain itu, TNI pun memastikan pelaksanaan pemilu berjalan aman, lancar, dan sukses. “Kami akan bahu membahu dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk menjaga stabilitas nasional,” ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Kristomei Sianturi mengatakan, TNI akan membantu Kepolisian RI dalam mengamankan proses pemilu. Pihak TNI akan mengerahkan seluruh unsur termasuk unsur teritorial guna memetakan wilayah dalam menentukan jumlah anggota yang akan dikerahkan.
“Kami beranggapan bahwa semua wilayah itu rawan. Sebab, awal kehancuran adalah ketika kita merasa damai-damai saja. Maka, pengamanan akan dilakukan sejak dini di seluruh wilayah NKRI,” kata Kristomei. (SHARON PATRICIA)