JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghindari kampanye hitam selama tahapan Pemilihan Umum Presiden 2019 berlangsung. Para kontestan dan masyarakat pendukungnya diharapkan menghindari saling mencemooh, saling fitnah, saling menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian, karena bisa mengancam kerukunan bangsa.
Akan lebih baik jika tahapan kampanye yang relatif panjang diisi dengan adu gagasan dan adu program untuk membangun masyarakat dan bangsa ke depan. Kampanye juga semestinya diisi dengan saling mengadu prestasi masing-masing kandidat.
Pesan itu disampaikan Presiden Jokowi di hadapan ratusan warga Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan penerima sertifikat tanah di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, Rabu (26/9/2018). Kepala Negara menyampaikan, menjelang kontestasi politik, baik pemilihan kepala daerah maupun pemilu seperti sekarang ini, berita bohong atau hoax dan fitnah mulai banyak bertebaran.
Seringkali berita bohong dan fitnah membuat masyarakat saling mencomooh dan saling menghujat, bahkan sampai bermusuhan satu sama lain. Masyarakat menjadi terbelah hanya karena perbedaan pilihan politik.
Lebih parah lagi perseteruan lantaran perbedaan pilihan politik itu dibiarkan berlarut-larut. Permusuhan akibat beda pilihan pada Pemilu 2014 masih dipelihara sampai menjelang Pemilu 2019.
Presiden Jokowi menyampaikan, sikap seperti itu seharusnya dihilangkan karena berpotensi memecah belah persatuan bangsa. "Pemilihan bupati, walikota, gubernur, presiden akan terus ada setiap tahun. Jangan sampai karena beda pilihan, antar-tetangga tak saling sapa, antar-saudara tak saling sapa. Masa kita mau terbelah gara-gara pemilu?," kata Presiden Jokowi.
Selain itu masyarakat juga diharapkan tidak mudah percaya, apalagi membagikan informasi bohong dan fitnah melalui sosial media. "Lebih baik adu prestasi, adu program, adu ide, adu gagasan. Jangan saling fitnah, menjelekkan, mencemooh, kita ini saudara," katanya.
Gagasan
Secara terpisah, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Raja Juli Antoni, mengatakan, pesan Jokowi akan dijadikan pedoman serta modul bagi partai-paryai politik pendukung dan relawan dalam melakukan kampanye. Selain bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi, penyebaran hoax, fitnah dan ujaran kebencian justru dianggap akan merugikan Jokowi sebagai petahana.
"Kami cukup dengan menyampaikan keberhasilan pembangunan Pak Jokowi yang dirasakan masyarakat. Dengan cara itu insyaallah Pak Jokowi menang," tuturnya.
Koordinator Juru Bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, sejak awal Prabowo-Sandi menyampaikan kepada seluruh tim pemenangan agar melalui pemilu dengan gembira. Pemilu kali ini harus bisa menjadi pasar jual beli gagasan dan ide, karena kesejatian politik itu adalah seni membangun gagasan besar untuk disampaikan dan dilaksanakan.
Dahnil juga menyayangkan adanya fitnah dan hoax yang diproduksi yang ditujukan kepada Prabowo-Sandi. Karena itu tim pemenangan Prabowo-Sandi juga akan menghindari fitnah dan hoax.