TNI Bangun Shelter dan Tenda Pengungsi

KOMPAS/PRIYOMBODO

Warga melintas di kampung nelayan di Desa Lere, Palu, yang porak poranda, Kamis (11/10/2018). Kampung nelayan di pantai taman ria tersebut hancur setelah diguncang gempa bermagnitugo 7,4 dan tsunami. Masa tanggap darurat penanganan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah diperpanjang hingga 26 Oktober 2018.KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)11-10-2018 gempa

JAKARTA, KOMPAS-Masuk hari ke-25 masa tanggap darurat bencana, prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) mendirikan shelter-shelter pengungsian di wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Panglima Kogasgabpad Mayor Jenderal Tri Soewandono di Markas Komando Resor Militer 132/Tadulako, Kota Palu, Senin (22/10/2018), memberikan pengarahan kepada beberapa batalyon zeni.

Menurut Tri, pendirian shelter untuk pengungsi dilakukan sambil menunggu pembangunan hunian sementara selesai. Shelter ini didirikan dengan tujuan merelokasi pengungsi yang tersebar di beberapa tempat dan menyulitkan pelayanan distribusi bantuan.