Buka Kongres Wanita Katolik, Presiden Kembali Klarifikasi Hoaks
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengawali aktivitas, Selasa (30/10/2018) pagi ini, dengan membuka Kongres XX Wanita Katolik Republik Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepada para anggota organisasi kemasyarakatan wanita tertua kedua di Indonesia itu, Kepala Negara kembali menyampaikan klarifikasi terkait sejumlah isu dan berita bohong (hoaks) tentang dirinya yang menyebar di media sosial.
Presiden Jokowi tiba di lokasi Kongres XX WKRI di sebuah hotel di Kemayoran sekitar pukul 08.50. Setibanya di tempat acara, Presiden Jokowi langsung diserbu para perempuan peserta kongres yang ingin bersalaman dan berswafoto.
Jokowi kembali memanfaatkan pertemuan dengan organisasi kemasyarakatan untuk mengklarifikasi mengenai isu negatif dan hoaks yang ditujukan kepadanya. Salah satunya, Jokowi merupakan anggota sebuah partai terlarang di Indonesia.
”Ada isu, Presiden Jokowi itu PKI. Lho PKI itu dibubarkan tahun 1965, saya lahir tahun 1961, umur saya waktu dibubarkan baru 4 tahun. Kok bisa ada isu aktivis PKI dari mana? Masa ada aktivis PKI balita?” katanya saat menyampaikan pidato pembukaan.
Kepada para peserta kongres dari seluruh provinsi di Indonesia itu, Presiden Jokowi juga sempat menunjukkan foto saat pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) berpidato di hadapan para pengikutnya. Ada satu orang dalam foto itu yang disebut-sebut sebagai Jokowi.
”Saya cek tahun berapa sih? Ternyata foto itu diambil tahun 1955. Saya lahir saja belum, kok dibilang ada di dekatnya (Aidit), tetapi banyak yang percaya,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan isu bahwa ia adalah antek asing dan aseng. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempertanyakan indikator yang digunakan para penyebar isu hingga menganggapnya sebagai antek asing dan aseng. Padahal kenyataannya, sejumlah proyek yang sebelumnya dikuasai asing kini berhasil dimiliki Indonesia.
”Blok Mahakam yang dulu dikelola Perancis dan Jepang sudah 100 persen saya serahkan kepada Pertamina sejak tahun 2015. Blok Rokan, Chevron, sudah 100 persen dimenangkan Pertamina. Freeport yang sudah 40 tahun, kita diberi 9,3 persen, kita nego, sudah ada persetujuan kita akan diberi 51 persen saham Freeport,” katanya.
Isu lain yang juga diklarifikasi adalah tentang banyaknya tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Indonesia pada masa pemerintahan Jokowi-Kalla. Isu yang beredar terdapat 10 juta TKA yang bekerja di Indonesia, tetapi kenyataannya hanya 80.000 jiwa. Jumlah TKA di Indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan TKA di negara-negara lain.
”Kita lihat TKA di sini tak ada 1 persen dari total penduduk. Sementara di Uni Emirat Arab, tenaga kerja asingnya sampai 80 persen dari jumlah penduduk, Arab Saudi 33 persen, Singapura 24 persen, dan Malaysia 5 persen,” kata Jokowi.
Isu tentang mahalnya harga bahan kebutuhan pokok juga diklarifikasi Presiden Jokowi. Menurut dia, harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil, bahkan kadang kala mengalami penurunan saat panen tiba.
Lantaran banyak isu negatif serta hoaks, Presiden Jokowi meminta masyarakat, khususnya peserta Kongres WKRI, agar tidak begitu saja menerima informasi bohong yang biasanya disebarkan melalui media sosial. ”Jangan sampai kita termakan isu yang tidak benar,” kata Jokowi.
Isu-isu semacam itu biasanya muncul menjelang kontestasi politik. Karena itu, masyarakat diimbau agar tidak terpancing dan terjebak pada upaya pecah belah menjelang kontestasi politik, baik pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden.