Babinsa Diminta Antisipasi Konflik
Babinsa Diminta Antisipasi Konflik
JAMBI, KOMPAS - Para prajurit Bintara Pembina Desa atau Babinsa diminta untuk mengantisipasi konflik yang berpotensi terjadi di desa-desa, terutama menjelang penyelenggaraan Pemilihan Umum 2018. Perbedaan pandangan serta pilihan politik tidak boleh dibiarkan membesar, karena berpotensi mengancam persatuan dan kerukunan bangsa.
Permintaan agar Babinsa mencegah terjadinya konflik disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Babinsa yang bertugas di wilayah Kodam II/Sriwijaya, Kodam Iskandar Muda/ dan Kodam I/ Bukit Barisan di Balairung Pinang Masak Universitas Jambi, Kota Jambi, Minggu (16/12/2018) pagi. “Salah satu tugas Babinsa di sini adalah jangan sampai konflik sekecil apapun terjadi di desa-desa kita,” kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, gesekan antar warga biasanya terjadi memasuki tahun elektoral, baik pemilihan bupati/ walikota, pemilihan gubernur, maupun pemilihan presiden. Gesekan diantaranya terjadi karena perbedaan pandangan dan pilihan politik. Perbedaan pandangan semakin meruncing dengan maraknya kabar bohong serta fitnah yang beredar di media sosial.
Karena itu para Babinsa yang langsung berhadapan dengan masyarakat diperintahkan untuk segera memadamkan konflik sekecil apapun. Jangan sampai konflik berskala kecil dibiarkan membesar, karena dikhawatirkan akan merusak kohesi sosial di masyarakat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan Babinsa adalah dengan memberikan pemahaman bahwa Indonesia merupakan negara besar yang dianugerahi perbedaan suku, agama, adat, tradisi, dan bahasa daerah. Penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 260 juta yang hidup di 17.000 pulau yang terbagi menjadi 514 kabupaten/ kota dan 34 provinsi.
“Perbedaan-perbedaan itu harus terus kita sadarkan kepada masyarakat, berikan kedewasaan kepada masyarakat. Masyarakat harus kita matangkan dalam berpolitik. Memilih siapapun terserah, asal tidak sampai mengganggu persatuan, kerukunan, persaudaraan,” ujar Jokowi.
Sebab persatuan, kerukunan, dan persaudaraan antarsuku, antaragama, antardaerah, merupakan aset terbesar bangsa Indonesia. Karena itu masyarakat harus selalu diajak untuk menjaga serta membangun persatuan dan kesatuan bangsa tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, apalagi perbedaan pilihan politik.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga memaparkan tentang perubahan lanskap politik dan ekonomi global di era revolusi industri 4.0. Perubahan terjadi sangat cepat, yakni sampai 3.000 kali lebih cepat dibanding revolusi industri pertama. Keterbukaan informasi melalui internet dan media sosial berpotensi besar mempengaruhi pandangan serta perilaku masyarakat.
Lanskap ekonomi dan politik nasional, daerah, bahkan desa pun diperkirakan ikut mengalami perubahan. Para Babinsa juga diminta mengantisipasi dampak perubahan akibat keterbukaan informasi, terutama budaya serta ideologi.
“Semua orang bisa mengakses informasi dengan mudah melalui gawai-gawai. Pasti budaya-budaya impor, ideologi-ideologi impor akan masuk. Inilah yang juga harus kita antisipasi,” tuturnya.
Kesejahteraan
Sementara itu menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, jumlah Babinsa yang hadir sebanyak 3.316 orang. Para Babisa telah mengukir banyak prestasi, diantaraya menemukan formula pupuk untuk petani, mengajar di daerah-daerah pedalaman, membangun sarana umum, dan lainnya.
Presiden Jokowi pun mengapresiasi kerja nyata yang dilakukan para Babinsa untuk membantu serta memajukan masyarakat pedesaan. Karena itulah Presiden Jokowi berupaya meningkatkan kesejahteraan prajurit, tak terkecuali Babinsa.
Pada awal pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan keputusan untuk menaikkan tunjangan operasional Babinsa. Selain itu tunjangan kinerja Babinsa juga dinaikkan, dan rencananya mulai dicairkan pekan depan.
Panglima Tertinggi TNI itu menjelaskan, semestinya tunjangan kinerja bisa dibagikan pada bulan Juli. Namun karena ada prosedur yang harus dilalui, tunjangan kinerja baru bisa cair pada pekan ketiga bulan Desember. Para Babinsa akan menerima tunjangan kinerja secara rapel untuk bulan Januari-Desember 2018.