Partai Demokrat dan SBY Tidak Terbendung

Pemilu legislatif 2009 diikuti oleh 38 partai politik nasional dan 6 partai lokal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pemilu 2009 mengukuhkan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemenang pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Partai Demokrat berhasil menyodok posisi pertama dan menjadi pemenang pemilu setelah sebelumnya pada Pemilu 2004 hanya di posisi kelima. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpasangan dengan Boediono berhasil terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI dalam pilpres yang berlangsung satu putaran mengalahkan pasangan Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto. Sebelumnya, pada Pemilu 2004 SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada pilpres putaran kedua.

Tonggak sejarah dan prestasi politik Partai Demokrat dimulai pada era ini setelah secara signifikan dalam pemilu yang digelar pada 9 April 2009 mempereoleh 148 kursi di DPR meningkat dari hanya 55 kursi pada pemilu 2004. Menguatnya Partai Demokrat juga berbanding lurus dengan citra SBY pada masa itu yang cenderung positif selama menjadi presiden. Kepercayaan masyarakat pada masa itu tercermin pada perolehan suara SBY-Boediono sebesar 60,8 persen pada pilpres yang digelar 8 Juli 2009.

Di sisi lain, Partai Gerindra dan Partai Hanura sebagai partai yang masih baru menjadi partai yang cukup fenomenal dan mampu meraih simpati pemilihnya karena termasuk sembilan partai politik yang lolos parliamentary threshold sebesar 2,5 persen. Partai Gerindra mampu meraih 26 kursi dan Partai Hanura meraih 17 kursi di DPR.

Meskipun demikian, pelaksanaan pemilu 2009 dibayang-bayangi persoalan penggelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT). DPT mencapai 171 juta pada pemilu legislatif dan 176 juta pada pemilu presiden. Penggelembungan DPT ini terdapat pada banyaknya pemilih rangkap dimana pemilih terdaftar lebih dari satu lokasi. KPU dan Kemendagri pada masa itu dianggap gagal mengelola sistem administrasi kependudukan yang berimbas pada daftar pemilih pada pemilu. (Topan Yuniarto/Litbang Kompas)