JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak pendukungnya untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif, apalagi saling mencaci hanya karena perbedaan pilihan politik.
”Jangan terprovokasi, terintimidasi, dan saling caci. Hadirkan demokrasi yang sejuk dan politik yang santun. Kita jaga hati kita,” ujar Sandi saat berkampanye di GOR Cenderawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2019) malam.
Ini menjadi kampanye rapat umum ketiga Sandi hari ini setelah berkampanye di Gelanggang Remaja Jakarta Utara dan GOR Ciracas di Jakarta Timur.
Sandi melanjutkan, pemilu seharusnya dibingkai dalam suasana kebahagiaan dan suasana yang memungkinkan lahirnya gagasan-gagasan dalam menyelesaikan problem-problem bangsa. Bukan sebaliknya, pemilu justru sarat dengan ujaran-ujaran kebencian, provokasi, dan intimidasi.
Dalam kesempatan itu, Sandi juga berpesan agar semangat untuk memenangkan Prabowo-Sandi tetap dijaga. Mereka diharapkan tetap bersatu dan berjuang demi perubahan.
Lebih lanjut dia mengatakan, Jakarta Barat adalah basis para pegiat OK OCE (One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship), program pembinaan kewirausahaan yang menjadi program Sandi saat masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hampir 90.000 pegiat OK OCE berdomisili di Jakarta Barat. Selain itu, di wilayah ini juga cukup banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia ingin semangat berwirausaha tersebut terus berkembang.
”Saya berharap semangat ini akan membuka satu peluang mencetak pengusaha pemula baru dan dapat membuka lapangan pekerjaan,” kata Sandi.
Perubahan positif di Jakarta saat dia masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, salah satunya OK OCE, dijanjikannya akan pula dibawa ke tingkat nasional jika dirinya bersama Prabowo terpilih kelak pada Pemilu Presiden 2019.
”Kita akan bawa Indonesia lebih adil dan makmur lagi, lapangan kerja terbuka buat anak negeri, serta harga-harga bisa terjangkau,” tambahnya.
Sebelumnya, saat berkampanye di GOR Ciracas, Sandi berharap Jakarta Timur yang menjadi basis kekuatan Anies Baswedan-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017 berubah menjadi basis Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, yang ikut berkampanye dengan Sandi di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, berharap pemilu bisa berjalan damai. Untuk mewujudkan hal itu, pemilu harus langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Oleh karena itu, Zulkifli menekankan agar penegak hukum, aparatur sipil negara (ASN), dan penyelenggara pemilu bersikap netral. ”Saya meminta KPU, Bawaslu, polisi, dan ASN betul-betul merah putih, netral, dan bebas dari kepentingan apa pun,” ujar Zulkifli. (FAJAR RAMADHAN)