Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengimbauan agar Pemilihan Umum 2019 dilaksanakan secara jujur dan adil. Antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya harus dijaga dengan penyelenggaraan pemilu yang bebas kecurangan.
Oleh
Riana Ibrahim
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Imbauan agar Pemilihan Umum 2019 dilaksanakan secara jujur dan adil disuarakan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno saat menutup rangkaian kampanye. Antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya harus dijaga dengan penyelenggaraan pemilu yang bebas kecurangan.
Di Lapangan Ahmad Yani Alun-alun Tangerang, Sabtu (13/4/2019), Sandiaga meminta para pendukungnya untuk turut serta mengawal pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 di tiap Tempat Pemungutan Suara. “Kita kawal semua proses ini. Insya Allah, pemilunya berlangsung jujur dan adil. Kita jaga prosesnya. Jangan sampai terjadi kecurangan,” ujar Sandiaga.
Bahkan ia menggubah lagu milik ulama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menjadi ajakan untuk menjaga TPS di tiap lokasi. “Ingat! Jaga TPS, jangan kau nodai. Jaga TPS, pilih Prabowo-Sandi,” ujar Sandiaga yang diikuti para konstituen yang didominasi pakaian berwarna putih dan biru muda.
Sandiaga mengingatkan agar proses penghitungan suara hingga rekapitulasi perolehan suara di tiap tahapan dipantau secara seksama. Masyarakat harus berperan aktif untuk menjaga agar tidak ada kecurangan pascaproses pencoblosan usai. “Tidak hanya mencoblos. Tapi juga pantau penghitungannya sampai malam,” kata Sandiaga.
Temuan surat suara di Selangor, Malaysia yang diduga sudah dicoblos, hingga saat ini masih dibahas oleh Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu juga membuat Sandiaga berharap Pemilu dilakukan secara adil. “Sekali lagi disampaikan mari kita jaga proses demokrasi ini, jangan kita cederai. Kalau kita cederai nanti akan sangat tidak menghormati proses demokrasi,” ungkap Sandiaga.
Dia juga berharap peristiwa surat suara yang diduga sudah tercoblos tersebut diharapkan segera ditangani dan dituntaskan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu yang menjadi simbol demokrasi ini.
Sampai saat ini, KPU dan Bawaslu masih membahas kelanjutan dan langkah yang akan diambil terkait dengan surat suara di Malaysian tersebut. Perwakilan KPU dan Bawaslu sudah mendatangi Selangor, Malaysia untuk menyelidiki persoalan ini.
Lembaga penyelenggara pemilu ingin memastikan kebenaran surat suara, amplop, hingga gedung yang digunakan apakah resmi disewa Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) wilayah tersebut. Polisi Diraja Malaysia sendiri telah turun untuk menyelidiki perkara ini.