JAKARTA, KOMPAS - Keinginan para pendukung untuk menyambut pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin perlu diredam. Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Erick Thohir diminta untuk berkomunikasi dengan para pendukung dan memahami harapan Presiden Joko Widodo akan pelantikan yang lebih sederhana.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung bertemu dengan Erick Thohir, Kamis (17/10/2019) siang di kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung pukul 13.00 sampai 14.00, dibahas soal harapan agar Erick berkomunikasi dengan para relawan. “Jangan sampai persepsinya mengecewakan,” kata Erick kepada wartawan.
Sebelumnya, massa pendukung Jokowi sempat berencana mengadakan arak-arakan setelah pelantikan Presiden dan Wapres oleh MPR. Namun, Presiden Joko Widodo meminta supaya pelantikan dilangsungkan secara sederhana sesuai kondisi saat ini.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan Presiden meminta acara yang diselenggarakan para pendukung dan simpatisannya tidak dilakukan secara berlebihan. “Jadi untuk itulah tidak perlu dilakukan acara seperti yang saya sebutkan tadi, karnaval dan seterusnya karena Presiden menginginkan sudah, jalan saja sederhana, tetap khidmat, dan beliau ingin segera bekerja,” tuturnya.
Tim Kampanye Nasional, kata Erick, mungkin akan membuat syukuran tetapi lebih sederhana. Apalagi, lanjutnya, sebenarnya TKN sudah bubar. Namun, hal ini akan menjadi bagian dari apresiasi.
Ketua panitia inaugurasi Presiden dan Wapres 2019-2024 Andi Gani Nena Wea secara terpisah mengatakan, massa pendukung tetap akan berkumpul dan menyambut Presiden Joko Widodo di Taman Pandang Istana setelah pelantikan, Minggu (20/10/2019) sore. Setelahnya akan ada doa bersama di Kompleks Istana Kepresidenan dengan dipimpin Wapres 2019-2024 KH Ma’ruf Amin.